Badan Enak Mahasiswi Perawan Jebol - Part 5

Seminggu setelah pentas seni berakhir, kegiatan kampus berjalan seperti biasa. Nabila dan kawan-kawan mulai memperlihatkan kekuatan nya sebagai tim kepengurusan yang disegani oleh seluruh mahasiswa. Saat ujian berlangsung, tidak ada mahasiswa yang menyontek maupun melakukan transaksi jual beli salinan soal asli yang biasanya dilakukan oleh Black Dimension. 

Perlahan-lahan para senior Black Dimension mulai menghilang dari peredaran sehingga trio Dea, Sofi dan Ratu tidak menemukan halangan berarti.

Walau demikian, BD diam-diam sengaja mundur sesaat untuk mengatur strategi selanjutnya. Hari ini seluruh anggota BD beserta BD Troops berkumpul di sebuah resort pulau pribadi milik Raharjo untuk rapat sekaligus berlibur setelah menjalani satu semester yang berat. Ia juga membawa Sofi dan Cindy sambil menyuruh mereka berbohong ke Nabila untuk tidak ikut rapat membahas ospek.

“Gue akuin semester ini kita mengalami kemunduran yang sangat drastis. Semua gara-gara cewek-cewek srikandi sialan itu. Tapi, semester besok akan menjadi titik balik kita untuk menghancurkan mereka. Kita sudah punya dua peliharaan ini.” Raharjo membuka sambutan sambil merangkul Cindy dan Sofi yang hanya mengenakan jilbab dan pakaian dalam. “Kalian berdua tahu kan harus ngapain selama disini ? Kalian harus layanin kita semua sampai puas. Setelah itu kalian boleh liburan disini tapi tidak boleh pake baju. Kalian Cuma boleh pake jilbab kalian di pulau ini. Paham ?” ujar Raharjo kepada Cindy dan Sofi. Mereka berdua kemudian mengangguk.

Acara pertemuan berlangsung khidmat dan menghasilkan sejumlah keputusan yang akan membuat BD semakin kuat. Para senior yaitu Raharjo, Harun, Udin dan Wahyu menyerahkan tonggak kepemimpinan BD sekaligus mendeklarasikan BD Inner, BD Outer dan BD Troops. BD Outer berisikan para senior BD beserta orang-orang luar yang berafiliasi dengan BD namun tidak ikut mengambil keputusan secara langsung. BD Inner merupakan para pentolan baru BD yang dipimpin oleh Riky, Ilham, Dirman, Anto dan Anton. BD Troops adalah sebutan para mahasiswa Univ Pelita Harapan yang bergabung dengan BD. Agar pergerakan semakin mulus, Raharjo dan Riky membuat tiga logo berbeda yang memisahkan BD Inner, Outer dan Troops seolah-olah Black Dimension benar-benar sudah semakin lemah. BD Inner menggunakan akronim Book Diamonds dan berkedok sebagai organisasi klub belajar. Sedangkan BD Outer tetap menggunakan nama Black Dimension. BD Troops menyebar masuk ke Inner dan Outer. Dikoordinir oleh Dirman (Inner) dan Wahyu (Outer).

“Jadi sepakat semuanya. Mulai detik ini, tidak akan ada yang bisa menghentikan kita !” seru Raharjo disertai sorak sorai semua peserta di resort tersebut. “Sekarang acara utama kita, kalian berdua joget striptis di depan lalu lakukan adegan lesbian !” Raharjo mendorong Cindy dan Sofi. Cindy langsung mengeluarkan goyangan andalan nya sambil membuka celana dalam dan melepas bra nya. Adegan tersebut membuat para penonton mengocok penis mereka masing-masing untuk memasukkan sperma ke botol yang sudah disediakan. Sementara Sofi masih canggung dan sedikit kaku sehingga membuat penonton agak kecewa. “Cin, panasin tuh cewek lo yang galak.” perintah Raharjo. Dengan sigap, Cindy memeluk Sofi dari belakang sambil meremas kedua payudara Sofi. “Ahhh.. Cin… Jangan keras-keras…” erang Sofi. Erangan Sofi membuat penonton kembali bersemangat.

Sofi kemudian membalikan badan lalu mencium Cindy dengan ganas. “mmmhhh…. Ssllrrpp… aahhh… mmhh…” ciuman kedua gadis itu berlangsung panas dan intens. Bibir mereka sudah basah dengan air liur. Setelah berciuman, Cindy menjilati pipi Sofi sambil mengelus selangkangannya yang sudah basah. “Cindy… stoopp.. aahhh…” Sofi menggelinjang. “Enak kan sayang ?” goda Cindy sambil menciumi payudara Sofi. Desahan-desahan Sofi membuat penonton semakin menggila bahkan membuat sebagian penonton orgasme lebih awal. Setelah 10 menitan, Cindy mempercepat gerakan tangannya di memek Sofi. “Cin… gw keluaarr…. Aaaahhhkkk….” Tubuh Sofi mengejang dan vaginanya mengucurkan cairan bening. Tubuh Sofi ambruk menidih Cindy. Mereka berdua kemudian kembali berciuman sambil menggesekkan tubuh masing-masing.

“Sekarang gentian.” Sofi bangkit lalu mengambil double stick kebanggaannya di dekat Raharjo. Sofi kemudian melebarkan kedua kaki Cindy lalu memasukkan double stick tersebut kedalam vaginanya. “Sofi… uuhhh…” lenguh Cindy sambil tangannya memegangi tangan Sofi. “Ga sakit kok.” Goda Sofi sambil memaju mundurkan benda tersebut. Aksi Sofi membuat pertahanan penonton yang tersisa mulai runtuh. “Sovvii… aahh… enaaakk… teruss… yang dalemm… ooohhh…” kali ini desahan Cindy yang membuat hampir seluruh penonton menyemprotkan sperma nya ke botol yang disediakan. Sofi semakin mempercepat gerakannya sambil memainkan puting Cindy yang mengeras. “Aaahh… sofiii…. Ampuunn… aaakkkhhh….” Cindy mengejang lalu vaginanya berkedut dan memuncratkan cairan vaginanya kearah Sofi. Bersamaan dengan itu, seluruh penonton telah duduk kelelahan setelah menguras sperma mereka ke beberapa botol dan ember besar. Cindy dan Sofi kemudian tergeletak sambil mengatur nafas masing-masing.

“Bagus, kalian berdua sudah mengalami perkembangan dengan baik.” Ujar Raharjo sambil mengusap kepala kedua gadis itu diiringi tepuk tangan penonton. Raharjo beserta Riky kemudian mengangkat Cindy dan Sofi lalu didudukkan bersebelahan di sebuah kursi. “Ini hadiah buat kalian berdua.” Raharjo menyiramkan ember penuh sperma ke tubuh Cindy, sementara Riky juga melakukan hal yang sama ke tubuh Sofi. Kedua gadis itu kini bermandikan dengan sperma sisa para penonton. Raharjo kemudian mengambil botol berisi sperma lalu ia cekoki kearah Sofi. “Lo telen sampe habis !” ujar Raharjo sambil sesekali menyodok botol tersebut hingga membuat Sofi tersedak. Setelah itu, Raharjo mengambil botol lainnya dan mencekoki Cindy. Riky beserta jajarannya mengambil botol yang tersisa lalu disirami ke tubuh Cindy dan Sofi secara bergantian. Setelah semua botol habis, para anggota BD mengeluarkan hp dan kamera masing-masing untuk memotret kedua gadis itu. Lalu, Cindy dan Sofi ditinggalkan diruang tengah dalam kondisi penuh sperma.

Setelah libur panjang semester, kampus Pelita Nusantara kedatangan mahasiswa baru. Nabila dan kawan-kawan menyelenggarakan kegiatan orientasi dengan lancar. Seluruh kegiatan orientasi diisi oleh acara-acara pendidikan moral dan keagamaan dibantu oleh pengamanan yang ketat oleh Dea beserta dua anak buahnya yaitu Sofi dan Ratu. Nabila bersyukur bahwa BD tidak melakukan tindakan criminal beberapa bulan terakhir. Walau demikian, Nabila tetap waspada sehingga ia mengundang para petinggi organisasi untuk rapat besar serta sosialisasi kebijakan yang tanpa disadari akan menjadi masalah baru baginya.

Selama kegiatan orientasi berlangsung, ada seorang mahasiswa yang menarik perhatian terutama para mahasiswi. Dia adalah Peter, mahasiswa asal Australia yang memilih kuliah di Pelita Nusantara karena ikut ayahnya ke Indonesia. Peter memiliki fisik dan tampang khas bule sehingga ia diidolakan oleh para mahasiswi. “Nab, lo liat itu ? Kita harus menyadarkan mereka agar tidak terjerumus kearah yang salah.” Firda menasihati Nabila. “Kalau ia daftar magang di BEM tolak aja. Demi kebaikan kita semua.” ujar Dea. Nabila hanya mengangguk.

Seminggu setelah acara orientasi, para ketua organisasi kemahasiswaan berkumpul di ruang sekre BEM untuk mengadakan rapat. “Terima kasih sudah hadir dalam rapat ini. Saya akan memberikan sosialisasi kebijakan terkait penggunaan dana untuk acara organisasi.” Nabila kemudian memberi gambaran mengenai kebijakan anggaran kampus yang membuat sejumlah ketua organisasi besar mulai gerah. Karena, BEM akan menolak proposal pengadaan acara yang memiliki anggaran berlebih dan seluruh kelebihan dana harus dikembalikan ke BEM disertai laporan lengkap. “Gue kurang setuju dengan pendapat lo Nab. Organisasi kami hidup dari dana operasional yang berasal dari lebihan dana tersebut. Toh lebihan dana itu asalnya dari sponsor, bukan dari uang kampus.” ujar Wann, ketua Badan Keamanan Kampus. “Biasanya gue setuju dengan kebijakan lo Nab. Tapi untuk sekarang gue ga setuju.” timpal Sam, ketua Badan Dakwah Kampus. Kedua organisasi besar ini memang menggunakan dana lebihan kepanitiaan dari sponsor untuk operasional. Lebihan uang kampus baru mereka serahkan ke BEM.

“Mohon maaf, kami melakukan ini untuk kebaikan kalian juga. Kita tidak boleh mengambil lebihan uang sembarangan. Harus ada laporannya.” balas Nabila. Suasana rapat berlangsung cukup panas. Wann beberapa kali beradu argumen dengan Nabila hingga membuatnya ingin pergi dari ruang rapat. “Gue ga akan tandatangan disitu. Gue cabut.” Wann menendang pintu ruang sekre lalu pergi. Diikuti beberapa ketua organisasi lain yang tidak setuju. Hanya tersisa beberapa ketua yang bertahan beserta Sam. Satu persatu, ketua yang tersisa menandatangani surat persetujuan. Namun, saat kertas itu tiba di Sam ia mengopernya ke ketua lain. “Loh Sam ga tandatangan ?” ujar Ifah, ketua keputrian. Sam kemudian bangkit lalu meninggalkan ruang rapat. “Sam ! tungguin !” Ifah menyusul Sam keluar. Aksi walk out dua organisasi besar menjadi perbincangan baru dan kabar itu sampai ke telinga para petinggi BD.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Badan Enak Mahasiswi Perawan Jebol - Part 5"

Post a Comment