Qori
Namaku
Qoriyan dan aku tinggal di rumah baru ku bersama anak dan istriku yang bernama
Resa Rere. Hari hari berjalan normal seperti biasa. Hingga suatu hari istriku
mengajak salah satu sepupunya yang bernama Tina untuk tinggal di rumah yang
sama dengan kami. Tina kuliah di Universitas Islam terbesar di kota ini, karena
rumah kami tidak terlalu jauh dengan kampusnya, istriku merayu ku agar
mengizinkan Tina untuk tinggal di rumah ini. Sebenarnya aku tidak setuju karena
Tina merupakan wanita muda yang cantik dan manis. Selain bisa mengundang fitnah
dari tetangga di kompleks hal itu juga bisa menjadi godaan tersendiri untuk ku.
Tetapi istriku tidak menyerah dan terus saja merayuku untuk mengizinkan Tina
tinggal di rumah ini, setelah ku pertimbangkan matang matang akupun menyetujui
permintaan istri ku ini, dengan satu syarat dariku yaitu istriku tidak boleh
mengenakan pakaian dalam apapun ketika sedang di rumah. ide gila itu muncul
secara naluriah karena aku memiliki istri yang cantik dan badannya juga bagus,
jadi kapanpun aku mau aku bisa menjahili dan merasakan tubuh indah istriku di
rumah ini.
Beberapa
bulan setelah Tina tinggal di rumahku, aku dan istriku memutuskan untuk
merenovasi area belakang rumah. aku memperkerjakan 3 orang tukang bangunan yang
benama kakek Dewo, pak Mar dan Irfan. Karena menurut ku mereka tidak niat
buruk, aku dan istriku mempercayai mereka untuk bekerja tanpa harus diawasi.
Beberapa
hari kemudian, saat aku sedang terlelap tidur tiba tiba aku merasakan ada
tangan yang sedang mengelus elus juniorku, akupun perlahan membuka mata,
kulirik jam telah menunjukkan pukul tengah malam, dan kulihat istriku belum
juga tidur malah tangannya berulah mengelus elus juniorku. Istriku menyadari
kalau aku terbangun.
“Aaaaa
pengeeeenn…” bisik istriku dengan suara manjanya,
Jarang
jarang istriku bertindak nakal seperti ini, mungkin karna beberapa hari ini
kami belum melakukan hubungan suami istri. Akupun berniat untuk menggodanya.
“pengen
apa sayaaaanng..???” bisikku
“pengeennn
iniiihh….” Balasnya sambil membuka celana boxer ku dan kembali mengelus elus
junior ku secara langsung.
Tangan
istriku terus melakukan aksinya mengelus elus juniorku, tapi entah kenapa
juniorku tetap saja tidak mau bangun, rasanya gairah ku tidak mau naik. aku pun
menyuruh istriku bangun dan melepaskan seluruh pakaiannya, disaat istriku
berdiri melepaskan pakaiannya aku tidak sengaja melihat sebuah bingkai foto
diatas meja kamar, didalam foto itu ada aku, Rere yang menggendong putri
kecilku dan Tina yang berdiri disampinh istriku dengan background taman kota.
Mataku terpaku pada Tina yang ada di dalam foto, entah dorongan darimana aku
malah membayangkan tubuh Tina yang masih tertutup jubah dan jilbab lebar itu,
dan tubuhku merasa aneh, gairahku tiba tiba naik disaat aku membayangkan tubuh
indah Tina sepupu nya istriku, aku semakin penasaran bagaimana bentuk tubuh
Tina yang selalu tertutup rapat itu. Seketika juniorku langsung berdiri tegak.
Melihat senjataku sudah berdiri tegak istriku senangnya bukan main, langsung
dia naik ke atas ranjang dan menciumku dengan mesra. Aku yang sudah di landa
birahi membalas cumbuan istriku tak kalah liar. Sambil terduduk diatas ranjang
pikiranku terus saja membayangkan orang yang ada di depan ku sekarang ini
bukanlah istriku, melainkan Tina sepupunya. Hawa panas memenuhi kamar kami, ku
lihat vagina istriku sudah sangat basah dan juniorku juga sudah sangat tegang.
Seperti kerasukan saja istriku malam ini menjadi sangat liar, dia mendorongku
hingga aku tidur telentang, dan tanpa di suruh istriku langsung menaiki
tubuhku, diarahkannya juniorku kedalam vaginanya yang sudah sangat basah. Pelan
pelan dia menduduki juniorku hingga seluruhnya telah bersarang di dalam
vaginanya. Tak sampai di situ saja, istrikupun mulai menggoyang goyangkan
tubuhnya. Sangat nikmat aku rasakan goyangannya, tapi tetap saja aku
membayangkan yang sedang bergoyang di atas tubuhku adalah Tina bukan istriku.
“Aaaaaahhhh
Aaaaaa, ennaaakk bannngeeett….”
Suara
desahan istriku yang sedang dilanda syahwat.
Tak
mau kalah akupun meraih payudara istriku yang sedang bergoyang goyang indah
diatasku. Aku remas remas dan aku mainin putingnya dengan jari jari ku,
sesekali aku pencet putingna yang imut ini.
“Aaaaaahhhhh…..mmhhhhhhhhhh…
Terruuuuuuss Aaaa"
semakin
keras desahan istriku karna mendapat serangan balasan dariku.
Sudah
hampir setengah jam istriku bergoyang goyang diatas tubuhku. kulirik putriku
masih tertidur pulas diatas keranjang bayinya, dia tidak terbangun meski
desahan istriku terasa memenuhi ruangan ini. aku juga khawatir Tina mendengar
desahan istriku, tapi aku yakin jam segini Tina pasti sudah tidur.
Tidak
lama kemudian aku merasakan desakan luar biasa dari dalam tubuhku, rasanya
ingin segera aku menuntaskannya, akupun membalikkan tubuh istriku, langsung aku
genjot dengan kecepatan maksimal, membuat istriku mendesah sejadi jadinya
menandakan dia akan segera sampai puncak juga. Sambil membayangkan Tina aku
semakin bersemangat menggenjot vagina istriku, hingga akhirnya tubuh kami
berdua mengejang bersamaan… Crrooootttt…. Ccrrroooott.. crrrooottt…
Karna
puas dan kelelahan kamipun terlelap sambil berpelukan.
Tak
kusangka hari sudah pagi, ku lihat istriku sudah tidak ada disampingku, aku pun
ke kamar mandi siap siap untuk berangkat ke kantor. Setelah selesai mandi aku
melihat istriku yang sedang memasak di dapur, aku menghampirinya dan berencana
menjahilinya, langsung aku remas remas kedua payudaranya dari belakang, sesuai
permintaanku sebelumnya aku merasakan istriku tidak memakai dalaman apapun
dibalik bajunya sekarang. Tapi tidak lama akupun pergi ke kamar untuk bersiap
siap ke kantor mempersiapkan materi mengingat nanti siang aku ada meeting
dengan manager. Setelah semua siap akupun kedapur untuk sarapan bersama
istriku, aku dan istriku sudah duduk dan kulihat Tina juga sudah siap untuk
berangkat kuliah dan duduk dikursinya. Kami memulai sarapan.
Kulihat
Tina sangat cantik pagi ini, dia yang biasanya kuliah memakai cadar kini dia
melepas cadarnya, entah kenapa dia melepas cadarnya aku tidak tahu, yang pasti
wajahnya sangat manis sekali. Nampaknya Tina terlihat sedang buru buru karna
setelah menghabiskan sarapan dia langsung berangkat kuliah. Begitupun aku,
setelah selesai sarapan aku langsung berangkat ke kantor.
Meeting
berjalan lancar dan hari juga sudah sore, sebentar lagi matahari akan segera
tebenam. Akupun langsung pulang kerumah. Sesampainya di rumah aku masuk ke
dalam kamarku, kulihat istriku tertidur pulas dengan gamis dan jilbab warna
pink, laki laki manapun yg melihatnya pasti akan terangsang melihat seorang
bidadari cantik tertidur dengan pulasnya, tapi tidak denganku, entah kenapa gairahku
terhadap istriku semakin padam.
Karrna
merasa capek dan gerah aku memutuskan untuk segera mandi. Dan saat aku berjalan
menuju kamar mandi aku melewati kamar Tina, kulihat pintunya sedikit terbuka.
Entah kenapa rasa penasaran ku terhadap Tina terus saja meningkat, setelah
menoleh sekeliling isi rumah tidak ada siapa siapa, akupun berniat untuk
mengintip isi kamar Tina.
Aku
tidak percaya dengan apa yang aku lihat sekarang. Seakan jantungku terasa
berhenti seketika, dan serasa mendapat durian runtuh, aku melihat Tina dengan
pulasnya tidur diatas ranjangnya, dan yang lebih membuatku kaget adalah Tina
tertidur hanya mengenakan Tanktop dan Cd saja. Seorang wanita muda yang alim
dan shaliha, yang sehari harinya memakai jubah dan jilbab lebar kini sedang
tergolek tak berdaya tidur begitu pulasnya dengan hanya memakai tanktop dan
celana dalam.
0 Response to "Muslihat Sang Penakhluk - Part 7"
Post a Comment