Muslihat Sang Penakhluk - Part 7

Qori

Namaku Qoriyan dan aku tinggal di rumah baru ku bersama anak dan istriku yang bernama Resa Rere. Hari hari berjalan normal seperti biasa. Hingga suatu hari istriku mengajak salah satu sepupunya yang bernama Tina untuk tinggal di rumah yang sama dengan kami. Tina kuliah di Universitas Islam terbesar di kota ini, karena rumah kami tidak terlalu jauh dengan kampusnya, istriku merayu ku agar mengizinkan Tina untuk tinggal di rumah ini. Sebenarnya aku tidak setuju karena Tina merupakan wanita muda yang cantik dan manis. Selain bisa mengundang fitnah dari tetangga di kompleks hal itu juga bisa menjadi godaan tersendiri untuk ku. Tetapi istriku tidak menyerah dan terus saja merayuku untuk mengizinkan Tina tinggal di rumah ini, setelah ku pertimbangkan matang matang akupun menyetujui permintaan istri ku ini, dengan satu syarat dariku yaitu istriku tidak boleh mengenakan pakaian dalam apapun ketika sedang di rumah. ide gila itu muncul secara naluriah karena aku memiliki istri yang cantik dan badannya juga bagus, jadi kapanpun aku mau aku bisa menjahili dan merasakan tubuh indah istriku di rumah ini.




Beberapa bulan setelah Tina tinggal di rumahku, aku dan istriku memutuskan untuk merenovasi area belakang rumah. aku memperkerjakan 3 orang tukang bangunan yang benama kakek Dewo, pak Mar dan Irfan. Karena menurut ku mereka tidak niat buruk, aku dan istriku mempercayai mereka untuk bekerja tanpa harus diawasi.



Beberapa hari kemudian, saat aku sedang terlelap tidur tiba tiba aku merasakan ada tangan yang sedang mengelus elus juniorku, akupun perlahan membuka mata, kulirik jam telah menunjukkan pukul tengah malam, dan kulihat istriku belum juga tidur malah tangannya berulah mengelus elus juniorku. Istriku menyadari kalau aku terbangun.



“Aaaaa pengeeeenn…” bisik istriku dengan suara manjanya,



Jarang jarang istriku bertindak nakal seperti ini, mungkin karna beberapa hari ini kami belum melakukan hubungan suami istri. Akupun berniat untuk menggodanya.



“pengen apa sayaaaanng..???” bisikku

“pengeennn iniiihh….” Balasnya sambil membuka celana boxer ku dan kembali mengelus elus junior ku secara langsung.



Tangan istriku terus melakukan aksinya mengelus elus juniorku, tapi entah kenapa juniorku tetap saja tidak mau bangun, rasanya gairah ku tidak mau naik. aku pun menyuruh istriku bangun dan melepaskan seluruh pakaiannya, disaat istriku berdiri melepaskan pakaiannya aku tidak sengaja melihat sebuah bingkai foto diatas meja kamar, didalam foto itu ada aku, Rere yang menggendong putri kecilku dan Tina yang berdiri disampinh istriku dengan background taman kota. Mataku terpaku pada Tina yang ada di dalam foto, entah dorongan darimana aku malah membayangkan tubuh Tina yang masih tertutup jubah dan jilbab lebar itu, dan tubuhku merasa aneh, gairahku tiba tiba naik disaat aku membayangkan tubuh indah Tina sepupu nya istriku, aku semakin penasaran bagaimana bentuk tubuh Tina yang selalu tertutup rapat itu. Seketika juniorku langsung berdiri tegak. Melihat senjataku sudah berdiri tegak istriku senangnya bukan main, langsung dia naik ke atas ranjang dan menciumku dengan mesra. Aku yang sudah di landa birahi membalas cumbuan istriku tak kalah liar. Sambil terduduk diatas ranjang pikiranku terus saja membayangkan orang yang ada di depan ku sekarang ini bukanlah istriku, melainkan Tina sepupunya. Hawa panas memenuhi kamar kami, ku lihat vagina istriku sudah sangat basah dan juniorku juga sudah sangat tegang. Seperti kerasukan saja istriku malam ini menjadi sangat liar, dia mendorongku hingga aku tidur telentang, dan tanpa di suruh istriku langsung menaiki tubuhku, diarahkannya juniorku kedalam vaginanya yang sudah sangat basah. Pelan pelan dia menduduki juniorku hingga seluruhnya telah bersarang di dalam vaginanya. Tak sampai di situ saja, istrikupun mulai menggoyang goyangkan tubuhnya. Sangat nikmat aku rasakan goyangannya, tapi tetap saja aku membayangkan yang sedang bergoyang di atas tubuhku adalah Tina bukan istriku.




“Aaaaaahhhh Aaaaaa, ennaaakk bannngeeett….”

Suara desahan istriku yang sedang dilanda syahwat.


Tak mau kalah akupun meraih payudara istriku yang sedang bergoyang goyang indah diatasku. Aku remas remas dan aku mainin putingnya dengan jari jari ku, sesekali aku pencet putingna yang imut ini.



“Aaaaaahhhhh…..mmhhhhhhhhhh… Terruuuuuuss Aaaa"
semakin keras desahan istriku karna mendapat serangan balasan dariku.



Sudah hampir setengah jam istriku bergoyang goyang diatas tubuhku. kulirik putriku masih tertidur pulas diatas keranjang bayinya, dia tidak terbangun meski desahan istriku terasa memenuhi ruangan ini. aku juga khawatir Tina mendengar desahan istriku, tapi aku yakin jam segini Tina pasti sudah tidur.

Tidak lama kemudian aku merasakan desakan luar biasa dari dalam tubuhku, rasanya ingin segera aku menuntaskannya, akupun membalikkan tubuh istriku, langsung aku genjot dengan kecepatan maksimal, membuat istriku mendesah sejadi jadinya menandakan dia akan segera sampai puncak juga. Sambil membayangkan Tina aku semakin bersemangat menggenjot vagina istriku, hingga akhirnya tubuh kami berdua mengejang bersamaan… Crrooootttt…. Ccrrroooott.. crrrooottt…

Karna puas dan kelelahan kamipun terlelap sambil berpelukan.




Tak kusangka hari sudah pagi, ku lihat istriku sudah tidak ada disampingku, aku pun ke kamar mandi siap siap untuk berangkat ke kantor. Setelah selesai mandi aku melihat istriku yang sedang memasak di dapur, aku menghampirinya dan berencana menjahilinya, langsung aku remas remas kedua payudaranya dari belakang, sesuai permintaanku sebelumnya aku merasakan istriku tidak memakai dalaman apapun dibalik bajunya sekarang. Tapi tidak lama akupun pergi ke kamar untuk bersiap siap ke kantor mempersiapkan materi mengingat nanti siang aku ada meeting dengan manager. Setelah semua siap akupun kedapur untuk sarapan bersama istriku, aku dan istriku sudah duduk dan kulihat Tina juga sudah siap untuk berangkat kuliah dan duduk dikursinya. Kami memulai sarapan.
Kulihat Tina sangat cantik pagi ini, dia yang biasanya kuliah memakai cadar kini dia melepas cadarnya, entah kenapa dia melepas cadarnya aku tidak tahu, yang pasti wajahnya sangat manis sekali. Nampaknya Tina terlihat sedang buru buru karna setelah menghabiskan sarapan dia langsung berangkat kuliah. Begitupun aku, setelah selesai sarapan aku langsung berangkat ke kantor.



Meeting berjalan lancar dan hari juga sudah sore, sebentar lagi matahari akan segera tebenam. Akupun langsung pulang kerumah. Sesampainya di rumah aku masuk ke dalam kamarku, kulihat istriku tertidur pulas dengan gamis dan jilbab warna pink, laki laki manapun yg melihatnya pasti akan terangsang melihat seorang bidadari cantik tertidur dengan pulasnya, tapi tidak denganku, entah kenapa gairahku terhadap istriku semakin padam.

Karrna merasa capek dan gerah aku memutuskan untuk segera mandi. Dan saat aku berjalan menuju kamar mandi aku melewati kamar Tina, kulihat pintunya sedikit terbuka. Entah kenapa rasa penasaran ku terhadap Tina terus saja meningkat, setelah menoleh sekeliling isi rumah tidak ada siapa siapa, akupun berniat untuk mengintip isi kamar Tina.



Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat sekarang. Seakan jantungku terasa berhenti seketika, dan serasa mendapat durian runtuh, aku melihat Tina dengan pulasnya tidur diatas ranjangnya, dan yang lebih membuatku kaget adalah Tina tertidur hanya mengenakan Tanktop dan Cd saja. Seorang wanita muda yang alim dan shaliha, yang sehari harinya memakai jubah dan jilbab lebar kini sedang tergolek tak berdaya tidur begitu pulasnya dengan hanya memakai tanktop dan celana dalam.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Muslihat Sang Penakhluk - Part 7"

Post a Comment