Akhirnya
aku bebas, setelah 5 tahun di penjara gara gara kepergok memperkosa anak gadis
tetangga ku.
Sebelumnya
aku tinggal di sebuah desa bersama Kyai Kholil dan keluarganya, tapi semenjak
kasus pemerkosaan itu tidak mungkin aku kembali pulang ke desa itu, bisa gawat
kalau aku sampai mati digebukin warga.
Akupun
memutuskan untuk merantau ke kota, demi menyambung hidup aku rela bekerja apa
saja, termasuk menjadi tukang kuli bangunan di kota. Meskipun sudah tua, aku
termasuk orang tua yang sangat beruntung, karna masih sehat dan segar bugar.
Dan yang lebih penting aku mampu menguasai ilmu pelet dan gendam, sudah lama
aku mempelajari dan memperkuat ilmu ku itu selama aku di penjara. Aku mampu
menyempurnakan semua ilmu ku karna secara tidak sengaja aku bertemu dengan
orang yang bernama Ki Edo di dalam penjara, kita saling bercerita tentang
pengalaman masing masing dan saling berbagi ilmu demi kesejahteraan hidup kita
nanti setelah keluar dari penjara.
Dan
hari itupun tiba, aku sudah keluar dari penjara dan sementara sekarang bekerja
sebagai kuli bangunan.
Resa
Rere, begitulah orang orang memanggilku, kata suamiku aku adalah istri yang
alim dan sholeha. Aku selalu memakai jilbab lebar saat keluar rumah, karena aku
dilahirkan dari keluarga yang sangat fanatic dengan hukum hukum agama. aku
menikah dengan Aa Qori yang lebih tua 4 tahun dariku. Dan aku juga sudah
memiliki seorang anak yang aku beri nama Gadhati.
Di
rumah ini selain keluarga kecil kami ada sepupuku yang sudah aku anggap sebagai
adikku sendiri, dia adalah Tina. Karna rumah ku dekat dengan kampus tempat dia
belajar jadi aku merayu suamiku agar mengijinkan Tina untuk tinggal di rumah,
sekalian bisa nemenin aku dan membantuku momong Gadhati disaat aku sedang
melakukan pekerjaan rumah. Awalnya memang Aa Qori tidak setuju, tapi setelah
aku rayu pakai jurus andalanku akhirnya dia menyetujuinya dengan satu syarat,
yaitu kalau sedang di rumah aku dilarang memakai dalaman di balik gamis dan
jilbab lebar yang aku gunakan. Kata suamiku aku memiliki tubuh langsing dan
bentuk tubuh yang sangat indah, serta wajah yang imut. tak heran kalau keluar
rumah banyak laki laki yang menatap tubuhku ini meski sudah memakai gamis
panjang dan jilbab lebar. Tak sedikit pula yang dengan jelasnya menatap wajahku
meski sudah aku tutupi dengan masker.
Rumah
ini memang agak kecil meski halaman dibelakang rumah sangat lebar, dengan
adanya Tina yang tinggal di rumah ku maka aku dan suamiku berencana untuk
memperluas rumah bagian belakang. Kebetulan ada beberapa tukang bangunan yang
menawarkan jasanya. Karena mereka tidak memiliki barang berharga, aku dan
suamiku mempercayai mereka untuk bekerja tanpa harus diawasi.
Sampai
suatu pagi, Tina sedang ada jam kuliah dan suamiku berangkat ke kantor,
tinggalah aku jaga rumah sendirian dengan Gadhati ditemani Pak Dewo sang tukang
bangunan dan dua orang temannya yang sedang bekerja di belakang rumah…..
0 Response to "Muslihat Sang Penakhluk - Part 1"
Post a Comment