Akhwat Yang Ternoda - Part 10

Beberapa jam sebelumnya.............

Suara erangan dan jerit kenikmatan bersahut-sahutan dalam sebuah ruangan kantor yang cukup luas tersebut. Di atas sofa yang besar berwarna hitam itu, terlihat seorang wanita muda, berkulit putih dan berambut sebahu sedang mengerang nikmat ketika laki-laki tua yang ada di atasnya menghentakkan pinggulnya sembari menciumi leher wanita itu dengan penuh nafsu.



"Ahhh, kluuaaarrh...Pakkkhh!! akkuu dapettss! lagiihhh!!!" Wanita itu mengejang menggapai orgasmenya.

Terjangan ombak orgasme itu membuat sang wanita kewalahan dan pasrah ketika penyetubuh badan seksinya itu tengah membalik tubuhnya dan langsung menyetubuhinya lagi dengan gaya Doggie Style. Tak peduli dengan erangan si wanita yang merasakan ngilu di vaginanya yang luar biasa.

"Ahhh, ahhh, mentok ahhh, ampuunnhh, gilaaaaahhkk! Pakk!! Pakk Primuusss!!" Wanita itu mengejang lagi dan kali ini menyebut nama pria yang tengah memompa vaginanya tersebut.

Ya, Sang laki-laki tua itu adalah Pak Primus, dan sang perempuan adalah sekretaris pribadinya yang bernama Wulan.

"Lagi-lagi kamu terkencing di sofaku ini Wulan!" senyum Pak Primus melihat kalau sofa ruangan kantornya itu tampak basah oleh cairan sekretarisnya yang bercampur dengan air kencing itu.

Wulan tersenyum puas "Pak Primus yang buat aku kencing terus disini" balasnya begitu manja.

Udara sejuk dalam kamar itu tidak mampu menahan keringat yang keluar dari tubuh pasangan Bos dan sekretaris ini. Wajah Pak Primus tampak mengejang masih berusaha menahan desakan dalam penisnya yang begitu kuat dan hampir tidak bisa di tahan lagi, Ia berusaha memperlambat tempo supaya bisa lebih lama menikmati tubuh wanita sekaligus merangkap sekretarisnya tersebut yang sekali lagi telah mengerang nikmat mendapatkan orgasme entah untuk yang keberapa kalinya.

"Aduh Paaakkk!!! ini udaaahhh 4 kaliihhhh!!" Wulan merengek sambil mengerang ketika orgasme itu kembali menerjang dari bawah tubuhnya.

Pengaruh obat yang diberikan oleh Pak Primus pada wanita itu, membuat Wulan menjadi gampang sekali mencapai puncak kenikmatannya karena stimulasi pada dinding vaginanya menjadi sangat sensitif, sehingga hanya butuh beberapa kali gesekan penis saja, Wulan sudah mulai kembali mengalami orgasme dengan dahsyatnya.

"Bentar lagi sayang!!, aku ingin mengetes kasiat obat inihh sebentar" Ucap Pak Primus yang sebenarnya juga sudah berusaha menahan diri untuk tidak berejakulasi.

Wulan hanya bisa mengerang pasrah, tidak ada yang bisa dia lakukan selain menikmati saja kenikmatan yang diberikan oleh bosnya tersebut dalam liang senggamanya. Ini memang sudah menjadi tugas Wulan selama dia menjabat sebagai sekretaris Pak Primus. Wulan menjadi bulan-bulanan sang Bos serta menjadi kelinci percobaannya jika dia ingin mengetes sesuatu. Wulan juga tau kalau Pak Primus akan menggunakan obat-obat yang sudah dia tes tersebut untuk menjebak para gadis-gadis yang nantinya akan dia jual dirumah prostitusi elit miliknya.

"Darto sialan!! lagi-lagi dia menipuku" teriak Pak Primus dalam hatinya yang kecewa terhadap efek obat yang dibelinya dari seseorang bernama Darto tersebut.

Pak Primus merasa tidak terima atas efek yang dihasilkan oleh obat yang dibelinya dengan cukup mahal itu. Pertama kali ditawarkan, Darto sang penjual berkata kalau obat tersebut mampu membuat vagina wanita yang tadinya longgar, menjadi lebih rapat dan sering berkontraksi sehingga mempunyai efek yang memijat-mijat. Selain itu, obat yang Darto beri nama "Turbo" tersebut juga mampu meningkatkan tingkat sensitifitas vagina wanita menjadi sangat peka terhadap rangsangan, sehingga membuat para wanita tersebut gampang sekali untuk meraih orgasme mereka.

Namun ternyata, lagi-lagi obat yang dijual Darto tersebut gagal dan hanya menghasilkan setengah efek saja.

Pak Primus yang begitu jengkel, mencabut penisnya dari dalam vagina Wulan "Kamu isep saja Lan!! memekmu tidak enak!!" ucap Pak Primus melecehkan Wulan. Namun sekretarisnya tersebut tidak memprotes sama sekali karena dia sudah terbiasa diperlakukan seperti itu.

Wulan juga sadar kalau memang Vagina miliknya tersebut sudah kurang mampu memberikan nikmat pada Pak Primus karena Wulan sudah tiga kali melahirkan anak. Dan semuanya dilakukan secara normal, sehingga jepitan Vaginanya berkurang dan tidak lagi mampu memberikan servis yang maksimal.

Namun tampaknya Pak Primus masih menyayangi Wulan sehingga dia masih saja tetap menyetubuhi sekretaris sekaligus istri dari bawahannya tersebut. Bahkan sekarang dia sengaja membeli obat dari si Darto agar dapat membantu Wulan mengembalikan kehebatan vaginanya yang dulu selalu mampu membuat Pak Primus bertekuk lutut.

Wulan tersenyum, Meski dengan badan yang sedang lemas, Wulan tetap mematuhi perintah Pak Primus dengan senang hati karena itu sudah menjadi tugasnya untuk melayani Pak Primus ketika beliau berada di kantor. Wanita itu bergerak memposisikan dirinya diantara selangkangan Pak Primus yang terduduk diatas sofa sambil menyender.

"Sluurrrppp" bunyi keciplak mulut Wulan langsung terdengar ketika dia mulai mengulum Penis berkulup milik Pak Primus.

Dengan telaten, Wulan menaik turunkan kepalanya memberikan servis blowjob kepada bosnya itu dengan penuh penghayatan. Wulan sudah terbiasa dengan penis besar itu karena sudah bertahun-tahun mengabdikan mulutnya sendiri sebagai benda penghisap penis Pak Primus.

"Hmmm. Aku sangat senang dengan servis mulutmu Wulan. Tapi memekmu sekarang sudah benar-benar kurang" komentar Pak Primus sambil memegangi kepala Wulan.

Wulan yang sedang serius tersebut, menghentikan kulumannya sebentar "Saya minta maaf Pak" jawab Wulan juga ikut kecewa.

"Apa boleh buat! Suamimu itu udah aku bilangin tapi tetap saja ngeyel" ketus Pak Primus yang kesal mengingat suami Wulan. Berkali-kali Pak Primus melarang dia untuk tidak terlalu sering menghamili Wulan, namun bawahannya tersebut tetap saja melakukannya, Bahkan sampai tiga kali. Padahal dia sudah tau kalau istrinya tersebut adalah pelacur pribadi Pak Primus.

Sedang asik menikmati hangatnya mulut Wulan, tiba-tiba smartphone Pak Primus berdering dengan keras diatas meja kerjanya. Pak Primus semakin menggerutu karena kesenangannya terganggu oleh panggilan tersebut dan moodnya jadi berantakan karena ingat dengan suami Wulan.

"Berhenti dulu Lan! Tolong kamu ambil hp saya" perintah Pak Primus pada Wulan.

Sekali lagi, Wulan pun tidak butuh perintah kedua untuk segera bergerak. Walau dalam keadaan sedikit sempoyongan, dia tetap berjalan ke arah meja kerja Pak Primus lalu mengambil smarthphone bosnya itu yang belum berhenti berdering dari tadi.

Dan ternyata yang menelfon adalah Bu Susan.

"Iya halo Mah!" Ucap Pak Primus mengangkat telfon yang diberikan Wulan.

"Papa lagi dimana?" Tanya Bu Susan di seberang sana. Sementara Pak Primus memberikan kode kepada Wulan untuk kembali melanjutkan servis mulutnya.

"Di kantor dong Mah! Emang dimana lagi" balas Pak Primus kemudian.

"Papa bisa pulang cepet gak nanti?" Tanya Bu Susan.

"Memangnya ada apa Mah?

"Tadi Nurul nelfon aku Pah! Dia bilang dia lagi sakit" terang Bu Susan.

Namun Pak Primus seperti tidak nyambung dengan istrinya tersebut karena pikirannya sedang bercabang dengan kenikmatan sepongan mulut Wulan yang sudah sangat terampil dalam memuaskan Penisnya, Apalagi dia sudah bertahan lebih dari sejam lamanya.

"Trus kenapa?" Tanya Pak Primus bingung.

"Ini tuh kesempatan kita Pah!"

"Kesempatan apaan? Oohhhhh.. terusss" Pak Primus mendesah karena sebentar lagi akan berejakulasi.

"Papa lagi ngewe ya?" Sergap Bu Susan.

"Kagaak!! Cuma di sepong doaangg. Hehehehe"

Diseberang telfon, terdengar Bu Susan sedikit menggerutu "Berenti dulu Pah! Ini bener-bener penting!" Ucapnya.

"Duh Mah, tanggung!!" Balas Pak Primus.

"Pentingan mana daripada Nurul??" Tanya Bu Susan menyebut nama perempuan yang belakangan ini ada dipikiran Pak Primus.

Sontak Pak Primus pun langsung terbayang tubuh Nurul yang selalu dia lihat terbalut oleh baju yang sangat tertutup itu. Namun entah kenapa, Pak Primus merasa kalau dia bisa dengan samar-samar melihat tubuh molek Nurul menembus melewati baju yang sering di pakainya. Sontak Penis Pak Primus langsung berkedut-kedut tak karuan saat dia terbayang oleh tubuh indah Nurul.

Lalu dengan segala kekuatannya, dia pun mendorong penis berkulup miliknya tersebut ke dalam mulut Wulan dalam-dalam dan dilepaskannya seluruh muatan yang ada di dalamnya.

"Crott!! Croott!! Croott!!! Croooottt!!" Total sekitar 7 tembakan sperma Pak Primus langsung meluncur kedalam tenggorokan Wulan. Sekretarisnya tersebut dengan sadar langsung menelan cairan sperma bosnya itu tanpa tersisa sedikitpun.

"Uugghh... manteeephhh bangettt!! Ceracau Pak Primus berejakulasi.

Sedangkan Bu Susan langsung terdengar jengkel dengan suaminya "Denger nama Nurul aja papah langsung crot" ketus Bu Susan.

"Wuahahahaha. Mamah kan tau aku sudah lama sekali memimpikan tubuh dia Mah!" balas Pak Primus tertawa puas.

"Ya makanya Mama bilang sekarang kesempatan kita Pah!" Ucap Bu Susan lagi.

Bu Susan yang sudah tidak sabaran kemudian menjelaskan kepada Pak Primus rencananya untuk menaklukan Nurul dengan begitu semangat. Bu Susan mengatakan kalau saat ini adalah kesempatan emas bagi mereka berdua supaya bisa mempercepat rencana selanjutnya.

"Gak mau ah!! Papa kan pengen dia takluk sendiri!!bukan pake obat" protes Pak Primus pada istrinya tersebut yang ternyata mengusulkan Pak Primus untuk memberikan obat perangsang pada Nurul.

"Udah gak ada waktu lagi Pah!! Client kita udah antri!!" Ucap Bu Susan.

Pak Primus terheran "Maksud Mamah??"

"Kemarin itu Mamah gak sengaja bilang sama Pak Bambang kalau kita tuh punya stok cewek akhwat yang bisa disewa" balas Bu Susan.

"Lah trus??"

"Ya gitu. Pak Bambang jadi semangat banget. Apalagi setelah dia tau kalau yang bakal kita tawarin itu istrinya orang! dia mau bayar 100 juta permalam" kata Bu Susan menekankan nada di harganya.

Yang membuat Pak Primus bangkit dari senderannya dan jadi serius "Gila! Mama beneran serius???" tanyanya.

"Iya Pah! bayangin aja berapa keuntungan kita??? itu baru satu orang. Client kita kan banyak"

Pak Primus kemudian berdiri, "Bentar Mah!" ucapnya mencari Wulan.

"Wulan kesini sebentar!" panggil Pak Primus sedikit berteriak ke arah luar. Memang tadinya setelah selesai menyervis penis Pak Primus, Wulan langsung pergi begitu saja karena melihat Pak Primus sedang serius membahas sesuatu di telfonnya.

Dan Wulan yang dipanggil Pak Primus pun kembali masuk ke dalam ruangan tersebut, Nampak dia sudah merapikan kembali baju yang sedang dia kenakan dan berjalan bak seorang sekretaris sebenarnya.

"Ada apa pak??" Tanya Wulan.

"Saya pingin kencing!" jawab Pak Primus buru-buru.

Mengerti dengan permintaan bosnya tersebut, Wulan pun langsung berjalan ke arah Pak Primus dengan cepat lalu dia duduk bersimpuh di antara kedua pangkal pahanya, Wulan membuka mulut dengan lebar seperti sedang menantikan sesuatu. Kemudian dengan sangat kurang ajarnya, Pak Primus langsung menarik turun resleting celana kerjanya dan mengeluarkan Penisnya. Sedetik kemudian, keluarlah air kencing dari ujung penisnya tersebut yang langsung di sambut oleh mulut Wulan layaknya sedang berada didalam toilet.

Dari seberang telfon, Bu Susan pun tertawa "Hahahaha, kamu masih aja suka kencing di mulut sekretarismu itu Pah!" ucap Bu Susan yang tau apa yang sedang dilakukan suaminya tersebut. Itu memang adalah kebiasaan Pak Primus dari dulu.

"Hahaha. Dia kan emang sudah jadi toilet pribadiku dari dulu Mah! bahkan suaminya saja tak berani melarangku untuk selalu kencing di mulut istrinya ini" balas Pak Primus begitu bangganya menatap Wulan yang terlihat sangat patuh seperti sebuah robot.

"Jadi nanti Papa bisa pulang cepet kan??" alih Bu Susan kembali membahas bisnis mereka.

"Bisa sayang! tapi bagaimana cara kita memberi Nurul obat perangsang??" tanya Pak Primus masih belum mengerti rencana istrinya itu. Pak Primus tersenyum puas melirik selangkangannya sendiri yang di bawah sana tampak Wulan sudah membersihkan penis berkulupnya dengan cara menjilatinya. Wulan bahkan tidak membiarkan satu tetespun air kencing Pak Primus keluar dari mulutnya.

"Mamah kan tadi udah bilang kalau dia lagi sakit Pah!! Papah kesana pura-pura bawa bubur aja!! sok baik gitu!!" jawab Bu Susan memperjelas rencananya.

Disaat itulah Pak Primus pun langsung ngeh dan mengerti kenapa istrinya tersebut bilang kalau ini adalah kesempatan yang bagus untuk menaklukan Nurul dan melanjutkan rencana mereka untuk menjual tubuh akhwat tersebut kepada pelanggan setia mereka. Nurul yang sedang dalam keadaan sakit, pasti tidak akan menyangka kalau bubur yang nantinya akan Pak Primus berikan kepadanya berisi obat perangsang.

"Mamah bener-bener jahat!!" Balas Pak Primus tersenyum licik memuji istrinya dengan sebuah metafora. Diseberang sana, Bu Susan tampak begitu senang dipuji seperti itu oleh suaminya.

"Tapi obat bagaimana???" tanya Pak Primus kemudian.

"Papa tenang saja! Mamah udah beli obat perangsang dari Raynald. Katanya sih dari sperma babi gitu" balas Bu Susan.

Pak Primus langsung bergidik ngeri "Mamah yakin??? Gigolo mamah itu jual obat gila semua loh!" tanya Pak Primus memastikan.

Dia memang sudah lumayan mengenal Raynald yang merupakan Gigolo istrinya tersebut. Dari si Darto, Pak Primus juga tau kalau obat-obat yang dijual oleh Raynald merupakan obat dengan efek yang begitu menyeramkan. Bahkan dulu pernah tersiar kabar bahwa seorang gadis meninggal dunia setelah meminum salah satu obat yang dijual Raynald. Gadis tersebut meninggal karena dia tidak berhenti mengalami orgasme selama satu jam lamanya. Dan hal itulah yang membuat Pak Primus tidak pernah membeli obat dari si Raynald karena takut akan efeknya.

"Hahaha. Papah tenang saja! Mamah udah liat sendiri kok efeknya gimana! yang penting Papa siap-siap aja karena Papa bakalan pesta besar nanti malam" Ucap Bu Susan tersenyum licik di balik telfonnya.

Penis milik Pak Primus pun langsung berkedut tegang di balik celananya membayangkan seperti apa "Pesta" yang disebutkan oleh istrinya itu. Ia menjadi semangat sekali membayangkan apa saja yang akan dia perbuat terhadap Nurul nanti.

"Kencing di mulut akhwat enak kali ya?????" Ucap Pak Primus dalam hatinya.



==============================


Sementara itu disebuah pedesaan tak jauh dari kota, tampak Sean sedang mengemudikan motor sport hitam miliknya di jalanan yang belum diaspal. Jalanan tersebut masih dipenuhi oleh kerikil dan batu-batuan yang cukup besar. Namun sama sekali tak menghalangi laju motor Sean yang tampak begitu gagah berjalan dengan mulus disana.

Sesekali Sean melirik ke arah speedometer motornya yang tertempel secarik kertas bertuliskan sebuah alamat

"Pesantren Badar, Jln. K.H Asyuha No 36"

Sean tidak tau itu adalah alamat siapa, Namun dia tetap pergi kesana karena perkataan Bu Susan, Ibunya sendiri yang memberikan alamat tersebut pada Sean tempo hari.

"Kamu akan menemukan apa yang kamu cari selama ini disana" Ucap Bu Susan ketika memberikan alamat tersebut kepada Sean. Dan sekarang disinilah dia kemudian mencari alamat seperti orang kebingungan karena penasaran apa yang dimaksud oleh ibunya.

Lalu usai berkendara cukup lama, akhirnya Sean pun sampai di tempat tujuan yang daritadi dicarinya tersebut. Sebuah tulisan "Selamat Datang Di Pesantren Badar" menjadi bukti bahwa Sean sudah berada di tempat yang benar.

Kedatangan Sean cukup menarik perhatian, Tampak beberapa orang yang berlalu lalang menatap aneh ke arahnya yang saat ini berpenampilan seperti seorang penjahat-penjahat dalam sinetron. Motor dan pakaian yang serba hitam membuatnya terlihat mencolok di lingkungan yang asri dan ditumbuhi banyak pohon rindang tersebut. Terlihat juga sebuah bangunan tua yang lumayan besar berdiri gagah di tempat itu.

Sean membuka helm dan memperlihatkan wajah tampannya pada semua orang yang daritadi menatap ke arahnya. Namun diantara banyaknya orang tersebut, ada satu wanita yang memakai pakaian muslimah Syar'i memengenali wajah Sean dengan jelas. Wanita yang sedang menggendong seorang anak kecil tersebut nampak kaget saat dia mengenali siapa yang baru saja datang.

"Aden Sean??" Ucap wanita tersebut kebingungan.


#Bersambung........

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Akhwat Yang Ternoda - Part 10"

  1. Hotel near Me Casinos & Resorts, Las Vegas - Mapyro
    Search for Hotel near 영천 출장샵 Me Casinos & Resorts in 광명 출장안마 Las Vegas, NV. Find reviews and discounts 통영 출장샵 for AAA/AARP 정읍 출장안마 members, seniors, 인천광역 출장샵

    ReplyDelete