Cewek jilbab polos yang menjadi binal - Part 9

-Rasa Curiga-​

Kubuka bingkisan dari mas alfian yang ternyata berisikan sebuah surat dan terdapat coklat yang terdapat bunga mawar diatasnya. Ada ada mas alfian buat apa dia bikin bingkisan seperti ini ya..

“Cie udah dibuka bingkisanya, kayaknya ada bunga tuh” celetuk arifa yang ternyata mengintip dibelakangku entah dari kapan




“ihh kok kamu ngintip sih gak baik tau”

“biarin lah yan , kan aku penasaran sama isinya, habisnya mas alfian tak tanyain tadi gak dijawab sih”

“sekarang udah lihat kan isinya cuma ini aja kok”

“itu kana da suratnya juga, dibuka donk aku juga mau lihat nih”

“hmm iya nih aku juga penasaran mas alfian nulis apa sih kok suratnya pake dibikin bingkisan segala”

Akupun membuka surat itu dan ternyata itu adalah ungkapan hati mas alfian, dalam surat itu dia mengatakan bahwa dia sudah jatuh hati padaku saat melihatku pertama kali saat mendaftar kerja dan dia pula yang memberikan rekomendasi ke bos agar menerimaku bekerja. Dia menginginkan agar aku bersedia menjadi pacarnya dan dia menunggu jawabanku besok pagi.

“cie udah ditembak nih sama mas alfian, makan makan donk kalau jadian”

“ah kamu fa yang dipikirin cuma makan.”

“iya lah kalau gak makan bisa mati”

“aku sebenernya bingung harus jawab apa. Aku kira temen temen comblangin aku sama mas alfian kan cuma buat candaan dan aku juga sebenernya udah punya pacar fa.”

“yah kalau kayak gitu harusnya kamu bilang dari awal yan”

“iya sih aku juga yang salah, sebaiknya aku jelasin sama mas alfian besok pagi. Semoga aja dia mau menerima keputusanku dengan lapang dada”

“iya sih sebaiknya gitu yan, tapi kasian juga sih selama ini kan mas alfian udah banyak berjuang untuk deketin kamu”

“iya juga sih apalagi aku udah sering ngrepotin dia”

“mending kamu terima aja yan, kan dia gak tau kalau kamu udah punya pacar. Kamu juga gak harus cerita ke pacar kamu. Kalau nanti emang gak nyaman baru putusin. Kasih kesempatan gitu buat mas alfian”

“emm gimana ya, coba deh nanti tak pikirin lagi fa.”

Malam itu aku benar benar bingung sampai tengah malam aku gak bisa tidur, apa yang harus aku katakana pada mas alfian besok pagi? Apa aku harus memberikan dia kesempatan karena telah berjuang sepenuh hati atau aku harus jujur dan mengatakan bahwa aku sudah punya pacar dan tidak bisa menerimanya? Aaahhh pikiranku kacau, namun saran arifa ada benernya juga. Selama ini aku juga udah banyak repotin mas alfian, dan aku bisa bekerja juga karena rekomendasinya. Saat aku bingung dengan semua itu entah kapan aku sudah tertidur.

Keesokan harinya aku terbangun dan kepalaku agak pusing , mungkin karena memikirkan jawaban yang akan kuberikan nanti.

“eh yan udah bangun ya?”

“iya udahlah , kamu gak lihat mataku udah melek fa”

“kamu udah tau belum nanti mau jawab apa ke mas afian?”

“aku pikir pikir mungkin bener kata kamu , aku mau kasih mas alfian kesempatan. Ya mungkin sebulan gitu.”

“alah nanti kalau nyaman bakal keterusan kok hihihi”

“ahh apaan sih, mandi sana ntar gentian”

“oke deh,, semoga nanti dapat pajak jadian kalian wkwkwk”

Rifa kemudian mandi dan siap siap begitu pula denganku. Kami berangkat bersama ketempat kerja. Ditempat kami bekerja memang berangkatnya pagi sekali, jam setengah 7 kami sudah harus masuk karena harus bersih bersih dan belanja kebutuhan masak di rumah makan. Saat kami sampai didepan pintu sudah ada teman teman yang lain , dan salah satunya adalah mas alfian. Jujur saja saat ini aku benar benar deg deg an kalau dia nanyain jawabanku sekarang nanti malah bakal disorakin temen temen waktu aku jawab. Dan bener aja mas alfian kemudian mendekatiku dan menanyakan jawaban dari suratnya kemarin.

“gimana yanti jawaban kamu? Aku nulis surat itu jujur dari hatiku.” (ciee ehem ehem banyak teman yang menyoraki kami dari belakang)

“udah terima aja yan” mas doni nambahin juga , aku makin deg deg an nih jadinya dan setelah kumantapkan niat akhirnya aku menjawab pertanyaan itu.

“iya mas aku terima kok” jujur saat mengatakan hal itu antara aku kasian pada mas alfian dan tidak mau dia kecewa namun disatu sisi aku juga sadar bahwa akku memiliki pacar dan harus menjaga perasaanku. Perang batin berkecamuk didalam hatiku, namun kata yang sudah terucap tidak mungkin kutarik kembali. Mendengar jawabanku itu tiba tiba mas alfian memeluku dan membuatku terkejut. Teman teman pun akhirnya menyoraki kami yang baru saja jadian. Aku tidak bisa mengelak dan harus menjalani hubungan ini. Aku berharap bisa membagi waktu agar mas rozak tidak tau hal ini. Akupun melepaskan pelukan mas alfian karena merasa malu dilihat teman teman apalagi di depan tempat kerja.

“udah mas malu dilihat temen temen”

“ehh iya dek maaf ya saking senengnya jadi reflek”

“huu dasar alfian gak sabaran” celetuk mas doni

“iya nih huu kelamaan jomblo sih jadinya kayak gitu hahaha” tambah mbak nunik

Setelah itu kami masuk dan bekerja kembali, hari ini kulihat mas alfian begitu semangat mungkin karena aku memberinya kesempatan untuk jadi pacarku jadinya dia lebih semangat bekerja , sementara aku ? ya aku merasa biasa saja, malahan batinku masih bimbang . Kenapa aku bisa kembali seperti ini menduakan cinta mas rozak. Apa karena sikapku yang tidak enakan untuk menolak orang yang telah berjuang untukku jadinya aku seperti ini. Mudah untuk ikut kesana dan kemari bahkan dalam hubungan asmara. Hari itu terasa begitu cepat dan sudah mulai malam tandanya kami harus beres beres dan bersiap untuk pulang. Seperti biasa mas alfian menawarkan untuk mengantarku pulang , namun aku lebih memilih jalan bersama arifa karna gak enak sama dia kalau aku ninggalin dia jalan sendiri. Akhirnya mas alfian mengerti dan kami janjian untuk makan malam nanti jam 8. Kamipun sampai kos dan aku bersiap siap untuk pergi nanti makan malam. Kulihat pakaian pakaianku di lemari dan ternyata tinggal sedikit stoknya karena lupa belum ambil laundry an. Akhirnya aku pakai yang ada aja lah . Celana jeans dan baju putih namun lengan pendek jadi aku pakai jaket hitam untuk menutupi lenganya dan tak lupa kukenakan jilbabku.
Kulihat jam sudah menunjukan pukul 8 dan suara motor mas alfian udah kedengeran, akupun pamitan kepada arifa untuk jalan dulu keluar..

“rifa aku pergi dulu ya”

“iya yan hati hati suruh mas alfian pelan pelan bawa motornya hehehe..”

“iya deh siap”

“jangan lupa juga bawain aku makanan , pajak jadianya kalian”

“heem iya iya ntar tak beliin martabak kesukaan kamu kalau udah balik”

“oke sip gitu donk , itu baru temen yang pengertian hihihi”

Kami berangkat ke salah satu tempat makan yang lumayan ramai dimalam hari, tempat ini benar benar bertema romantis dan cocok untuk pasangan muda, pantas aja mas alfian begitu rapi dan wangi. Kami memesan makan dan ngobrol cukup intens. Mas alfian menanyakan beberapa hal tentang keluargaku dan bertanya tentang tempat asalku. Begitu pula aku menanyakan hal yang sama kepadanya. Setelah lama asik ngobrol gak terasa pesana kami sudah tiba dan kami makan terlebih dahulu. Setelah selesai makan kami kembali ngobrol beberapa saat dan setelah itu mas alfian mengajakku untuk pergi kesuatu tempat. Mas alfian memacu motornya kearah selatan kota dan daerah itu menuju ke pantai selatan.

“mau ngapain mas ke pantai malam malam?”

“disana kalau malam kan ada banyak tempat makan seafood dan aku sering makan kesana”

“kok makan lagi kan tadi habis makan? Emang belum kenyang?”

“iya kan sekalian habisin waktu dek. Lagian baru jam 9.”

“tapi kalau jauh nanti pulangnya lama loh kan kosku gerbangnya ditutup kalau malam”

“emm yaudah deh kita muter lagi gak jadi kesana , mas lupa kalau kosmu jam setengah 11 tutup gerbang”

“iya mas mending yang deket aja, ke basecamp tempat kita nongkrong kemarin aja”

“oke deh kita kesana”

Akhirnya kami memutar arah menuju tempat nongkrong kemarin waktu mas alfian mengajaku kesana, namun sampai sana sepertinya lagi sepi gak ada orang. Mas alfian kemudian mengirim pesan keteman temanya menyakan keberadaan mereka, rupanya mereka sedang nonton konser di stadion sehingga tempat ini kosong . Dan mereka ngasih tau kalau kuncinya ditaruh dibawah keset. Kami masuk kedalam dan mas alfian langsung mengambil gitar yang ditaruh diatas kursi, tanpa disuruh dia memainkan sebuah lagu yang romantis. Aku benar benar merasa senang malam ini.

Pov Rozak​

Aku benar benar senang kemarin yanti bisa menemaniku jalan jalan. Tapi entah kenapa baru juga sehari yang lalu ketemu rasanya udah kangen aja sama dia. Apa nanti aku ke kosnya aja ya bawain makanan dan bunga biar dia terkejut. Yap itu ide yang bagus sebaiknya aku bersiap sekarang. Hmm udah mau jam 7 dia pasti udah dikos bentar lagi. Sebaiknya aku gak chat dia biar jadi kejutan. Kemudian aku bersiap siap dan pergi membeli bunga serta makanan kesukaanya. Setelah semua dapat kupacu motorku menuju kosan yanti. Melewati jalanan kota jam segini emang macetnya gak karuan padahal ini bukan ibukota tapi udah mirip sama ibukota. Kulihat jam sudah menunjukan pukul 8 .. Akhirnya setelah lama macet macet jam setengah 9 aku nyampe juga dikosan yanti . Kemudian aku mengetuk pintu kamarnya berharap dia keluar dan terkejut melihatku .

(tok tok tok) “assalamuallakum yanti”

“wa’alaikumsalam” terdengar suara wanita dari dalam namun itu bukan suara yanti, berarti itu temenya. kemudian dia membuka pintu kamar dan ternyata bener itu temen kerjanya yanti.

“nyari siapa ya mas?”

“saya nyari yanti mbak, ini saya bawain sesuatu buat dia”

“waduh yanti baru aja pergi mas”

“pergi kemana mbak dan sama siapa?”

“pergi makan sih , mas ini siapa ya?”

“saya pacarnya yanti mbak” mendengar kata kataku itu raut wajah wanita ini berubah agak panic membuatku curiga.

“emm iya tadi yanti pergi ma makan mas sama temen temen”

“kalau pergi makan kok mbaknya gak ikut?”

“emm itu saya tadi lagi sakit perut jadi gak ikut hehehe”

Aneh juga alasanya dan juga dia ngomongnya kenapa jadi gak lancar begitu. Ah sudahlah aku gak mau berfikir negatif. Akhirnya aku titipkan makanan sama bunga tadi kepada temanya yanti. Kemudian aku chat yanti dan menanyakan kemana dia pergi , cukup lama aku tunggu namun dia tidak membaca chatku. Sepertinya dia sedang asik sama teman temanya, aku memutuskan untuk balik ke kosku dengan perasaan yang sedikit kecewa. Dalam perjalanan pulang aku merasa sedikit curiga jangan jangan dia pergi makan sama temenya yang kemarin dia cerita kalau ada temen kerjanya yang suka sama dai. Tapi yanti sudah menjelaskan padaku bahwa dia tidak mungkin menerima cinta dari laki laki itu, aku percaya padanya. Akupun mencoba menenangkan hatiku dan percaya pada pacarku itu. Dan akupun sampai ke kosku kemudian aku tiduran dan kulihat hp belum juga chatku dibaca. Kenapa dia belum baca ? apa yanti belum pulang ya tapi ini udah jam 10 . Tiba tiba terdengar suara hujan mengguyur cukup deras diluar.

-POV Yanti-​

Gak kerasa udah sekitar satu jam kami asik bernyanyi , mas alfian sangat mahir memainkan gitarnya bener bener cowok yang romantis. Kulihat sudah jam 10 dan aku mengajak mas alfian untuk pulang. Namun baru saja kami ingin keluar hujan deras mengguyur.

“yah hujan dek , gak mungkin kita terobos soalnya deres banget ini”

“iya mas hujanya deres banget kalu nerobos nanti basah semua pakaian kita . mas bawa jas hujan gak?”

“wah gak punya jas hujan dek, kita tunggu hujanya reda aja yya”

“emm iya mas smoga aja hujanya gak lama.”

Karna hujan kami akhirnya masuk kembali kedalam dan mas alfian membuatkanku teh hangat didapur. Memang basecamp ini sebenernya sebuah kontrakan yang dihuni teman teman mas alfian jadi mas alfian sering kesini dan ini dijadikan basecamp tempat mereka nongkrong. Tak berapa lama mas alfian udah keluar dari dapur dan membawa 2 cangkir the hangat. Aku meminumnya dan kurasakan badanku jadi lebih hangat dan nyaman. Hujan diluar tak kunjung berhenti padahal sudah kulihat sekarang jam setengah 11 , artinya pintu gerbang kosku sudah ditutup .

“Udah setengah 11 mas gimana nih? Kalau gak pulang aku tidur dimana?”

“yaudah kamu nginep disini aja dek, lagian disini masih ada kamar kosong, temenku yang tinggal disini 3 orang sementara kamar ada 4 , yang satu emang dibikin kalau ada tamu biar bisa nginep”

“tapi beneran gakpapa mas?”

“gakpapa nanti mas jagain kamu.”

“aku udah ngantuk juga mas , kamarnya sebelah mana?”

Kemudian mas alfian menujukanku kamar tamu disini dan akupun masuk kesana, aku yang bener bener ngantuk langsung tiduran diatas kasur dan tanpa sadar aku sudah tertidur pulas. Aku lupa untuk mengunci pintu kamar terlebih dahulu saat aku tertidur.

-Bersambung-

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cewek jilbab polos yang menjadi binal - Part 9"

Post a Comment