-Rasa Curiga-
Kubuka bingkisan dari mas
alfian yang ternyata berisikan sebuah surat dan terdapat coklat yang terdapat
bunga mawar diatasnya. Ada ada mas alfian buat apa dia bikin bingkisan seperti
ini ya..
“Cie udah dibuka
bingkisanya, kayaknya ada bunga tuh” celetuk arifa yang ternyata mengintip
dibelakangku entah dari kapan
“ihh kok kamu ngintip sih
gak baik tau”
“biarin lah yan , kan aku
penasaran sama isinya, habisnya mas alfian tak tanyain tadi gak dijawab sih”
“sekarang udah lihat kan
isinya cuma ini aja kok”
“itu kana da suratnya
juga, dibuka donk aku juga mau lihat nih”
“hmm iya nih aku juga
penasaran mas alfian nulis apa sih kok suratnya pake dibikin bingkisan segala”
Akupun membuka surat itu
dan ternyata itu adalah ungkapan hati mas alfian, dalam surat itu dia
mengatakan bahwa dia sudah jatuh hati padaku saat melihatku pertama kali saat
mendaftar kerja dan dia pula yang memberikan rekomendasi ke bos agar menerimaku
bekerja. Dia menginginkan agar aku bersedia menjadi pacarnya dan dia menunggu
jawabanku besok pagi.
“cie udah ditembak nih
sama mas alfian, makan makan donk kalau jadian”
“ah kamu fa yang
dipikirin cuma makan.”
“iya lah kalau gak makan
bisa mati”
“aku sebenernya bingung
harus jawab apa. Aku kira temen temen comblangin aku sama mas alfian kan cuma
buat candaan dan aku juga sebenernya udah punya pacar fa.”
“yah kalau kayak gitu
harusnya kamu bilang dari awal yan”
“iya sih aku juga yang
salah, sebaiknya aku jelasin sama mas alfian besok pagi. Semoga aja dia mau
menerima keputusanku dengan lapang dada”
“iya sih sebaiknya gitu
yan, tapi kasian juga sih selama ini kan mas alfian udah banyak berjuang untuk
deketin kamu”
“iya juga sih apalagi aku
udah sering ngrepotin dia”
“mending kamu terima aja
yan, kan dia gak tau kalau kamu udah punya pacar. Kamu juga gak harus cerita ke
pacar kamu. Kalau nanti emang gak nyaman baru putusin. Kasih kesempatan gitu
buat mas alfian”
“emm gimana ya, coba deh
nanti tak pikirin lagi fa.”
Malam itu aku benar benar
bingung sampai tengah malam aku gak bisa tidur, apa yang harus aku katakana
pada mas alfian besok pagi? Apa aku harus memberikan dia kesempatan karena
telah berjuang sepenuh hati atau aku harus jujur dan mengatakan bahwa aku sudah
punya pacar dan tidak bisa menerimanya? Aaahhh pikiranku kacau, namun saran
arifa ada benernya juga. Selama ini aku juga udah banyak repotin mas alfian,
dan aku bisa bekerja juga karena rekomendasinya. Saat aku bingung dengan semua
itu entah kapan aku sudah tertidur.
Keesokan harinya aku
terbangun dan kepalaku agak pusing , mungkin karena memikirkan jawaban yang
akan kuberikan nanti.
“eh yan udah bangun ya?”
“iya udahlah , kamu gak
lihat mataku udah melek fa”
“kamu udah tau belum
nanti mau jawab apa ke mas afian?”
“aku pikir pikir mungkin
bener kata kamu , aku mau kasih mas alfian kesempatan. Ya mungkin sebulan
gitu.”
“alah nanti kalau nyaman
bakal keterusan kok hihihi”
“ahh apaan sih, mandi
sana ntar gentian”
“oke deh,, semoga nanti
dapat pajak jadian kalian wkwkwk”
Rifa kemudian mandi dan
siap siap begitu pula denganku. Kami berangkat bersama ketempat kerja. Ditempat
kami bekerja memang berangkatnya pagi sekali, jam setengah 7 kami sudah harus
masuk karena harus bersih bersih dan belanja kebutuhan masak di rumah makan.
Saat kami sampai didepan pintu sudah ada teman teman yang lain , dan salah
satunya adalah mas alfian. Jujur saja saat ini aku benar benar deg deg an kalau
dia nanyain jawabanku sekarang nanti malah bakal disorakin temen temen waktu aku
jawab. Dan bener aja mas alfian kemudian mendekatiku dan menanyakan jawaban
dari suratnya kemarin.
“gimana yanti jawaban
kamu? Aku nulis surat itu jujur dari hatiku.” (ciee ehem ehem banyak teman yang
menyoraki kami dari belakang)
“udah terima aja yan” mas
doni nambahin juga , aku makin deg deg an nih jadinya dan setelah kumantapkan
niat akhirnya aku menjawab pertanyaan itu.
“iya mas aku terima kok”
jujur saat mengatakan hal itu antara aku kasian pada mas alfian dan tidak mau
dia kecewa namun disatu sisi aku juga sadar bahwa akku memiliki pacar dan harus
menjaga perasaanku. Perang batin berkecamuk didalam hatiku, namun kata yang
sudah terucap tidak mungkin kutarik kembali. Mendengar jawabanku itu tiba tiba
mas alfian memeluku dan membuatku terkejut. Teman teman pun akhirnya menyoraki
kami yang baru saja jadian. Aku tidak bisa mengelak dan harus menjalani
hubungan ini. Aku berharap bisa membagi waktu agar mas rozak tidak tau hal ini.
Akupun melepaskan pelukan mas alfian karena merasa malu dilihat teman teman
apalagi di depan tempat kerja.
“udah mas malu dilihat
temen temen”
“ehh iya dek maaf ya
saking senengnya jadi reflek”
“huu dasar alfian gak
sabaran” celetuk mas doni
“iya nih huu kelamaan
jomblo sih jadinya kayak gitu hahaha” tambah mbak nunik
Setelah itu kami masuk
dan bekerja kembali, hari ini kulihat mas alfian begitu semangat mungkin karena
aku memberinya kesempatan untuk jadi pacarku jadinya dia lebih semangat bekerja
, sementara aku ? ya aku merasa biasa saja, malahan batinku masih bimbang .
Kenapa aku bisa kembali seperti ini menduakan cinta mas rozak. Apa karena
sikapku yang tidak enakan untuk menolak orang yang telah berjuang untukku
jadinya aku seperti ini. Mudah untuk ikut kesana dan kemari bahkan dalam
hubungan asmara. Hari itu terasa begitu cepat dan sudah mulai malam tandanya
kami harus beres beres dan bersiap untuk pulang. Seperti biasa mas alfian
menawarkan untuk mengantarku pulang , namun aku lebih memilih jalan bersama
arifa karna gak enak sama dia kalau aku ninggalin dia jalan sendiri. Akhirnya
mas alfian mengerti dan kami janjian untuk makan malam nanti jam 8. Kamipun
sampai kos dan aku bersiap siap untuk pergi nanti makan malam. Kulihat pakaian
pakaianku di lemari dan ternyata tinggal sedikit stoknya karena lupa belum
ambil laundry an. Akhirnya aku pakai yang ada aja lah . Celana jeans dan baju
putih namun lengan pendek jadi aku pakai jaket hitam untuk menutupi lenganya
dan tak lupa kukenakan jilbabku.
Kulihat jam sudah
menunjukan pukul 8 dan suara motor mas alfian udah kedengeran, akupun pamitan
kepada arifa untuk jalan dulu keluar..
“rifa aku pergi dulu ya”
“iya yan hati hati suruh
mas alfian pelan pelan bawa motornya hehehe..”
“iya deh siap”
“jangan lupa juga bawain
aku makanan , pajak jadianya kalian”
“heem iya iya ntar tak
beliin martabak kesukaan kamu kalau udah balik”
“oke sip gitu donk , itu
baru temen yang pengertian hihihi”
Kami berangkat ke salah
satu tempat makan yang lumayan ramai dimalam hari, tempat ini benar benar
bertema romantis dan cocok untuk pasangan muda, pantas aja mas alfian begitu
rapi dan wangi. Kami memesan makan dan ngobrol cukup intens. Mas alfian
menanyakan beberapa hal tentang keluargaku dan bertanya tentang tempat asalku.
Begitu pula aku menanyakan hal yang sama kepadanya. Setelah lama asik ngobrol
gak terasa pesana kami sudah tiba dan kami makan terlebih dahulu. Setelah
selesai makan kami kembali ngobrol beberapa saat dan setelah itu mas alfian
mengajakku untuk pergi kesuatu tempat. Mas alfian memacu motornya kearah
selatan kota dan daerah itu menuju ke pantai selatan.
“mau ngapain mas ke
pantai malam malam?”
“disana kalau malam kan
ada banyak tempat makan seafood dan aku sering makan kesana”
“kok makan lagi kan tadi
habis makan? Emang belum kenyang?”
“iya kan sekalian habisin
waktu dek. Lagian baru jam 9.”
“tapi kalau jauh nanti
pulangnya lama loh kan kosku gerbangnya ditutup kalau malam”
“emm yaudah deh kita
muter lagi gak jadi kesana , mas lupa kalau kosmu jam setengah 11 tutup
gerbang”
“iya mas mending yang
deket aja, ke basecamp tempat kita nongkrong kemarin aja”
“oke deh kita kesana”
Akhirnya kami memutar
arah menuju tempat nongkrong kemarin waktu mas alfian mengajaku kesana, namun
sampai sana sepertinya lagi sepi gak ada orang. Mas alfian kemudian mengirim
pesan keteman temanya menyakan keberadaan mereka, rupanya mereka sedang nonton
konser di stadion sehingga tempat ini kosong . Dan mereka ngasih tau kalau
kuncinya ditaruh dibawah keset. Kami masuk kedalam dan mas alfian langsung
mengambil gitar yang ditaruh diatas kursi, tanpa disuruh dia memainkan sebuah
lagu yang romantis. Aku benar benar merasa senang malam ini.
Pov Rozak
Aku benar benar senang
kemarin yanti bisa menemaniku jalan jalan. Tapi entah kenapa baru juga sehari
yang lalu ketemu rasanya udah kangen aja sama dia. Apa nanti aku ke kosnya aja
ya bawain makanan dan bunga biar dia terkejut. Yap itu ide yang bagus sebaiknya
aku bersiap sekarang. Hmm udah mau jam 7 dia pasti udah dikos bentar lagi.
Sebaiknya aku gak chat dia biar jadi kejutan. Kemudian aku bersiap siap dan
pergi membeli bunga serta makanan kesukaanya. Setelah semua dapat kupacu
motorku menuju kosan yanti. Melewati jalanan kota jam segini emang macetnya gak
karuan padahal ini bukan ibukota tapi udah mirip sama ibukota. Kulihat jam
sudah menunjukan pukul 8 .. Akhirnya setelah lama macet macet jam setengah 9
aku nyampe juga dikosan yanti . Kemudian aku mengetuk pintu kamarnya berharap
dia keluar dan terkejut melihatku .
(tok tok tok)
“assalamuallakum yanti”
“wa’alaikumsalam”
terdengar suara wanita dari dalam namun itu bukan suara yanti, berarti itu
temenya. kemudian dia membuka pintu kamar dan ternyata bener itu temen kerjanya
yanti.
“nyari siapa ya mas?”
“saya nyari yanti mbak,
ini saya bawain sesuatu buat dia”
“waduh yanti baru aja
pergi mas”
“pergi kemana mbak dan
sama siapa?”
“pergi makan sih , mas
ini siapa ya?”
“saya pacarnya yanti
mbak” mendengar kata kataku itu raut wajah wanita ini berubah agak panic
membuatku curiga.
“emm iya tadi yanti pergi
ma makan mas sama temen temen”
“kalau pergi makan kok
mbaknya gak ikut?”
“emm itu saya tadi lagi
sakit perut jadi gak ikut hehehe”
Aneh juga alasanya dan
juga dia ngomongnya kenapa jadi gak lancar begitu. Ah sudahlah aku gak mau
berfikir negatif. Akhirnya aku titipkan makanan sama bunga tadi kepada temanya
yanti. Kemudian aku chat yanti dan menanyakan kemana dia pergi , cukup lama aku
tunggu namun dia tidak membaca chatku. Sepertinya dia sedang asik sama teman
temanya, aku memutuskan untuk balik ke kosku dengan perasaan yang sedikit
kecewa. Dalam perjalanan pulang aku merasa sedikit curiga jangan jangan dia
pergi makan sama temenya yang kemarin dia cerita kalau ada temen kerjanya yang
suka sama dai. Tapi yanti sudah menjelaskan padaku bahwa dia tidak mungkin
menerima cinta dari laki laki itu, aku percaya padanya. Akupun mencoba
menenangkan hatiku dan percaya pada pacarku itu. Dan akupun sampai ke kosku
kemudian aku tiduran dan kulihat hp belum juga chatku dibaca. Kenapa dia belum
baca ? apa yanti belum pulang ya tapi ini udah jam 10 . Tiba tiba terdengar
suara hujan mengguyur cukup deras diluar.
-POV Yanti-
Gak kerasa udah sekitar
satu jam kami asik bernyanyi , mas alfian sangat mahir memainkan gitarnya bener
bener cowok yang romantis. Kulihat sudah jam 10 dan aku mengajak mas alfian
untuk pulang. Namun baru saja kami ingin keluar hujan deras mengguyur.
“yah hujan dek , gak
mungkin kita terobos soalnya deres banget ini”
“iya mas hujanya deres
banget kalu nerobos nanti basah semua pakaian kita . mas bawa jas hujan gak?”
“wah gak punya jas hujan
dek, kita tunggu hujanya reda aja yya”
“emm iya mas smoga aja
hujanya gak lama.”
Karna hujan kami akhirnya
masuk kembali kedalam dan mas alfian membuatkanku teh hangat didapur. Memang
basecamp ini sebenernya sebuah kontrakan yang dihuni teman teman mas alfian
jadi mas alfian sering kesini dan ini dijadikan basecamp tempat mereka
nongkrong. Tak berapa lama mas alfian udah keluar dari dapur dan membawa 2
cangkir the hangat. Aku meminumnya dan kurasakan badanku jadi lebih hangat dan
nyaman. Hujan diluar tak kunjung berhenti padahal sudah kulihat sekarang jam
setengah 11 , artinya pintu gerbang kosku sudah ditutup .
“Udah setengah 11 mas
gimana nih? Kalau gak pulang aku tidur dimana?”
“yaudah kamu nginep
disini aja dek, lagian disini masih ada kamar kosong, temenku yang tinggal
disini 3 orang sementara kamar ada 4 , yang satu emang dibikin kalau ada tamu
biar bisa nginep”
“tapi beneran gakpapa
mas?”
“gakpapa nanti mas jagain
kamu.”
“aku udah ngantuk juga
mas , kamarnya sebelah mana?”
Kemudian mas alfian
menujukanku kamar tamu disini dan akupun masuk kesana, aku yang bener bener
ngantuk langsung tiduran diatas kasur dan tanpa sadar aku sudah tertidur pulas.
Aku lupa untuk mengunci pintu kamar terlebih dahulu saat aku tertidur.
-Bersambung-
0 Response to "Cewek jilbab polos yang menjadi binal - Part 9"
Post a Comment