Tak terasa pagi sudah
tiba dan alarmku berbunyi, aku kemudian bangun dan merapikan kembali pakaianku.
Setelah itu aku keluar kamar dan kulihat mas alfian tidur diruang tengah,
kemudian aku membangunkanya dan mengajak untuk balik kos. Akhirnya kami sampe kosku
jam setengah 6. Saat aku masuk kamar kulihat arifa baru bangun tidur . Dia yang
melihatku langsung memberikan berbagai pertanyaan tentang keberadaanku tadi
malam dan kenapa aku tidak pulang kos.
“Yan kamu kok semalem gak
balik darimana?”
“Tadi malam kan hujan fa
akhirnya aku nginep dikontrakan temennya mas alfian.”
“Beneran kan gk
ngapa-ngapain?”
“iyalah beneran emang mau
ngapain?”
“emm saipa tau kan,
soalnya baru jadian hehehe”
“jangan mikir aneh aneh,
aku gak suka ya fa”
“Emm yaudah deh maaf, eh
iya pajak jadian buat aku mana?”
“aduuh iya aku lupa fa
hehehe.”
“hmm gitu ya lagi seneng
lupa sama temenya, udah ditungguin juga.”
“iya maaf ntar malam deh
tak beliin”
“eh iya tadi malam ada
cowok kesini yan, dia nyariin kamu.”
“cowok ? siapa fa?”
“katanya dia pacar kamu
yan”
“haa ? dia kesini
ngapain? Terus dia nanya gimana? Terus kamu jawab apa?” Pikiranku mulai panik
karena ucapan arifa barusan, apa benar mas rozak semalem kesini. Haduh kenapa
dia gak ngasih kabar dulu kalau mau dateng.
“Tenang aja yan aku Cuma
bilang kamu lagi pergi makan sama temen temen , habis itu dia nitipin ini buat
kamu terus pulang.” Arifa kemudian menyodorkan sebuah kotak kepadaku. Kemudian
kubuka kotak itu dan ternyata didalamnya berisi coklat kesukaanku dan sebuah
bunga. Mataku menjadi berkaca kaca, kembali terbesit sebuah penyesalan kenapa
aku bisa menduakan laki laki sebaik dia ya Tuhan. Aku benar benar bodoh !
sikapku yang mudah terpengaruh dan merasa gak enak untuk menolak membuatku
terjerumus dalam hubungan yang rumit ini. Seketika pikiranku menjadi kacau, apa
yang harus aku lakukan? Apa sebaiknya kuakhiri hubunganku dengan mas alfian dan
mengatakan yang sejujurnya?
“yan kamu kenapa? Kok
jadi bengong”
“gakpapa fa, aku Cuma
merasa bersalah sama pacarku, sekarang aku malah punya pacar lain.”
“yaelah biasa aja kali,
aku dulu juga pernah kayak gitu. Ang penting kan dia belum tau yan, kalo udah
ketahuan tinggal minta maaf aja. Kalo dia emang sayang pasti mau maafin kok.”
“iya fa tapi tetep aja
aku merasa bersalah.”
“udah ah jangan terlalu
dipikirin, mending siap siap kerja udah mau jam 6 nih”
Aku hanya mengangguk dan
kemudian aku menuju kekamar mandi, saat kubasahi tubuhku aku berharap air dapat
membawa rasa bersalahku pergi bersama denganya. Kenapa aku jadi seperti ini?
Mudah untuk dirayu dan dijamah laki laki. Walaupun aku masih bisa menjaga
kesucianku, namun tubuhku sudah ternoda karena tangan nakal dari banyak laki
laki. Namun entah kenapa saat hal itu terjadi aku begitu menikmati setiap
sentuhan mereka.
Setelah selesai mandi dan
bersiap siap aku berangkat kerja bersama arifa dan seperti biasa tempat kerja
terasa begitu nyaman dengan banyaknya canda tawa, apalagi mereka tau aku dan
mas alfian baru jadian dan itu jadi bahan candaan mereka hampir tiap waktu.
Walaupun aku ikut tertawa karena candaan itu namun dalam hatiku ini terjadi
banyak kebimbangan.
Skip Skip.
2 Minggu sudah aku
mejalani hubungan dengan mas alfian, dan 2 minggu aku aku menjadi semakin
bimbang dalam hubungan ini. Aku ingin mengakhirinya namun aku tidak tau cara
menyampaikanya dan gak mungkin juga aku minta tolong mas rozak. Aku sempat
ingin mengatakanya minggu lalu namun aku takut kalau video rekamanku saat malam
itu akan disebarkaan oleh mas alfian, ya walaupun dia sudah janji namun aku masih
merasa ragu. Namun mulai hari ini aku sedikit lega karna gak harus tiap hari
ketemu mas alfian, hari ini aku dipindah kerjakan ke cabang baru yang mulai
dibuka hari ini. Karena tempatnya yang cukup jauh dari kosku yang lama akhirnya
aku juga pindah ke kos yang baru. Namun karna arifa tidak pindah kesini aku kos
sendiri, teman teman kerja disini pun anak baru semua dan malah aku yang
dipercayakan kunci padahal aku belum lama bekerja namun bos mempercayaiku. Aku
pun sudah memberi tau mas rozak kalau aku pindah kesini , dan ternyata dari
kosku ini tidak terlalu jauh dari tempat mas rozak. Dulu butuh 30 menit namun
sekarang hanya 15 menit saja. Di cabang baru ini teman temanku berganti dan
disini lebih pendiam jadi aku agak susah untuk nagajak bercanda , hanya Rudi
yang cukup banyak bicara, sisanya lebih asik sama hp kalau tempat lagi sepi.
Namun aku agak takut juga kalau ngomong sama rudi, emang sih orangnya asik
diajak ngobrol tapi tato ditanganya dan tindikan dikupingnya bener bener kayak
preman. Dia sempet cerita kalau dulu jadi anak punk tapi dia akhirnya mau
pulang karna orangtuanya sakit dan sekarang dia mau cari kerja yang halal untuk
orangtuanya. Dia juga orang yang ngmongnya ceplas ceplos dan gak basa basi ,
kadang sih ada bagusnya tapi kadang juga bikin jengkel.. Mungkin karna cabang
baru hari ini masih lumayan sepi jadi kerjaan gak terlalu banyak. Saat aku jaga
dimeja depan rudi menghampiriku.
“Mbak yanti udah lama
kerja disini ya?”
“gak juga kok baru satu
bulan lebih dikit.”
“kirain udah lama mbak,
ngomong ngmong umurnya berapa sih mbak?”
“baru mau 19 tahun”
“owalah seumuran sama
saya berarti mbak.”
“mbak yanti masih muda
tapi kok seksi banget sih.”
“seksi gimana maksudnya?”
“itunya gede mbak,
apalagi pakai seragam kerja sini kan lumayan ketat. Emang mbak gakpapa kalau
banyak yang lihatin?” walaupun ucapanya agak gak sopan tapi ada benernya yang
dia omongin.
“iya mau gimana lagi kan
seragam kita kayak gini. Mana bisa dilonggarin.”
“ntar kalau ada yang
nafsu gimana mbak?”
“biarin lah kan mereka
gak bisa megang.” Aduh kenapa aku malah ngomongnya nglantur gini.
“kalau ada yang mau
megang gimana mbak?”
“ya gak boleh lah, kan
bukan muhrim jadi dosa. Udah ah jangan dibahas, sana balik kerja.”
“iya iya mbak jangan
marah donk, kan aku Cuma nanya.” Rudi kemudian kembali kebelakang.. Namun
kuingat lagi emang bener sih ucapanya, mas alfian juga sempet bilang kalau dari
awal dia lihat aku udah tergoda sama bentuk tubuhku. Apa dulu mas rozak juga
begitu ya waktu ngajak aku kenalan. Ah enggak kok dia kan udah lama pacaran
sama aku, udah setahun masak nakalnya baru kemarin karna aku disini.
Akhirnya malam pun tiba
dan waktunya tutup, kulihat rudi masih di depan masuk dan aku mencoba menyapanya.
“Kamu kok belum pulang
rud?”
“ehh iya mbak , ini masih
nungguin temen. Mau keluar dulu soalnya”
“ohh kirain nungguin mbak
hehehe” entah kenapa aku malah jadi menggodanya namun dengan nada bercanda.
Balum sempat dia menjawab kulihat ada motor datang dan rudi melambai , ternyata
itu temanya. Dia pun langsung pamitan padaku .
“Aku duluan ya mbak, hati
hati jalan balik kos mbak.”
“Iya rud kamu juga hati
hati, jangan kebanyakan kluyuran kasian orantuamu.”
“iya siap mbak, pergi
dulu ya” Kemudian mereka pergi dan aku pun berjalan kembali ke kosku. Saat aku
baru berjalan beberapa langkah tiba tiba ada sepeda motor yang menepi dan orang
itu menyapaku.
“Assalamuallaikum
bidadari cantik” Aku kenal suara itu, aku menoleh dan ternyata benar itu mas
rozak..
“Wa’alaikumsalam
pangeranku”
“Kamu mau balik kos
sekarang”
“Iya sayang, emang
kenapa? “
“Yaudah aku anterin yuk,
aku mau tau kos kamu yang baru. Sekalian nanti kamu bawa baju ganti ya.”
“Baju ganti buat apa
sayang?”
“Aku pengen ditemenin
malam ini,, mau ya?? Aku kangen sayang.”
“emm yaudah deh aku
temenin malam ini”
“makasih sayangku, yaudah
naik sini aku anter ke kos” Aku naik keatas motor dan saat dibonceng sama mas
rozak rasanya aku nyaman banget. Mungkin ini bedanya kalau sayang beneran sama
Cuma sayang karna kasian. Cuma beberapa menit dan udah sampai kosku, mas rozak
aku suruh menunggu sebentar diteras dan aku masuk untuk mandi dan bawa baju
ganti. Sekitar 30 menit aku kelaur kamar dan kami langsung berangkat. Karna aku
laper jadi aku ajak mas rozak untuk beli makan dulu. Lagian kalo udah
dikamarnya nanti pasti gak bakal sempet makan karna mau keluar kamar males
kalau udah telanjang hehehe. Kamipun mampir ke warung makan pinggir jalan yang
tak jauh dari tempat kerjaku tadi.
“Akhrinya sampe juga
hoam” aku cukup mengantuk sampai sampai menguap.
“Kamu udah ngantuk dek?”
“Iya mas kayaknya karna
beberapa hari ini tidur terlalu malem”
“Ngapain tidur terlalu
malem?”
“gakpapa mas susah tidur
aja mungkin kangen rumah jadi kepikiran.”
Kamipun masuk kedalam
kamar dan mas rozak langsung mengunci pintu, sudah kuduga dia pasti udah gak
sabaran. Diapun langsung memeluku dan menidurkanku diatas kasur.. Kami
berciuman dengan mesra dan begitu nikmat kurasakan permainan lidahnya. Diapun
membuka kancing bajuku kemudian menaikkan bhku sehingga toketku terekspose
begitu menantang, mas rozak kemudian memainkan puting kiriku dengan jarinya dan
yang kanan langsung disedot…
“aaahh eenaaakkk terus
sayang mainin toketku aaaahhhh”
Mas rozak semakin ganas
menjilati putingku dan menyedotnya secara bergantian.. aahhhh nikmat sekali
rasanya.. Setelah beberapa menit memainkan toket dan putingku mas rozak membuka
pakaianya dan terlihat kontolnya sudah berdiri tegak, tanpa basa basi segera
kugenggam dan ku kocok kontolnya itu.. Mas rozak kembali mendaratkan ciuman
panas dibibirku dan kubalas dengan ganas,, ahh aku benar benar merasakan
kenikmatan bersamanya.. Kurasakan tangan mas rozak melepaskan celanaku kebawah
begitu pula Cd ku dan kini vaginaku terlihat jelas.. Mas rozak kemudian
memainkan jarinya di klitorisku dan kurasakan sensasi nikmat saat jarinya
mengesek dengan tempo sedang..
“aahhh teruuuusss..
aahhhhhhhh nikmaaattt” aku meracau, mengekspresikan kenikmatan yang ku rasakan
dengan desahan..
“aahhhhhhh aaahhhhhhh..”
aku meraih orgasme setelah 20 menit permainan yang kami lakukan..
Melihat aku sudah orgasme
mas rozak kemudian menyuruhku mengocok kontolnya dengan toketku.. Aku menjepit
kontolnya yang besar itu di belahan toketku dan dia menggesekkan kontolnya naik
turun..
“ahhh jepitan toketmu
emang paling enak sayang”
“aahh iya mas,, mas rozak
pinter bikin aku orgasme ,, aku udah lemes nih mas”
“iya sayang,, mas udah
kangen sih lama gk main sama kamu kan. Kocokin terus sayang sampe aku keluar.”
“iya mas,,, aaahhh
toketku jadi makin gede nih gara gara kamu”
Setelah begitu lama aku
mengocok kontol mas rozak dengan toketku akhirnya pejunya keluar
crooot croooot ahhhhh…
begitu banyak peju yang keluar sampai belepotan ditoket dan wajahu..
“ahhh nikmat banget
sayang, jepitan toket kamu emang yang paling enak.” Mas rozak memujiku dan aku
pun tersenyum karena hal itu.. Setelah selesai akupun membersihkan peju
dibadanku menggunakan tisu kemudian ganti dengan baju dan celana pendek lalu ke
kamar mandi untuk mencici vaginaku dan cuci muka. Setelah itu aku kembali
kekamar mas rozak.
“Aku capek mas, aku
langsung tidur ya,, kamu mau langsung tidur gak?”
“nanti sayang, aku masih
ada tugas kuliah. Ntar aku nyusul tidur”
“iya sayang, jangan
terlalu malem ya tidurnya.” Kemudian aku terlelap dalam tidurku..
-Rozak-
Setelah permainan dengan
yanti yang begitu menguras tenaga aku merasa cukup lelah, namun karna masih ada
tugas kuliah jadi terpaksa aku kerjain dulu daripada telat ngumpulin besok
pagi. Setelah ngerjain tugas hampir 2 jam akhirnya kelar juga..
“aahh akhirnya kelas juga
tinggal ngumpulin besok pagi” ucapku lega.. Tiba tiba kudengar samar ada suara
hp berbunyi dan kudengarkan baik baik ternyata itu berasal dari dalam tas
yanti, karna penaran akhirnya aku membuka tasnya.. Dan benar ternyata ada
beberapa panggilan masuk. Hpnya gak dikasih password jadi aku bisa langsung
membukanya. Dan kulihat panggilan tak terjawab dari Mas Alfian. Ngapain dia
nelpon malam malam gini ya.. Kemudian aku melihat ada chat masuk juga darinya,
akupun membuka chat mereka.. Sekilas dichat terakhir gak ada yang aneh Cuma
nanya udah makan apa belum dan udah tidur apa belum.. Pikirku ini cowok sok
perhatian banget , seletah itu aku scroll lagi ke chat yang sebelumnya.. Tiba
tiba aku terkejut dengan sebuah gambar yang dikirimkan alfian ke yanti .. Apa
maksud semua ini??
-Bersambung-
0 Response to "Cewek jilbab polos yang menjadi binal - Part 11"
Post a Comment