Cewek jilbab polos yang menjadi binal - Part 11

Tak terasa pagi sudah tiba dan alarmku berbunyi, aku kemudian bangun dan merapikan kembali pakaianku. Setelah itu aku keluar kamar dan kulihat mas alfian tidur diruang tengah, kemudian aku membangunkanya dan mengajak untuk balik kos. Akhirnya kami sampe kosku jam setengah 6. Saat aku masuk kamar kulihat arifa baru bangun tidur . Dia yang melihatku langsung memberikan berbagai pertanyaan tentang keberadaanku tadi malam dan kenapa aku tidak pulang kos.



“Yan kamu kok semalem gak balik darimana?”

“Tadi malam kan hujan fa akhirnya aku nginep dikontrakan temennya mas alfian.”

“Beneran kan gk ngapa-ngapain?”

“iyalah beneran emang mau ngapain?”

“emm saipa tau kan, soalnya baru jadian hehehe”

“jangan mikir aneh aneh, aku gak suka ya fa”

“Emm yaudah deh maaf, eh iya pajak jadian buat aku mana?”

“aduuh iya aku lupa fa hehehe.”

“hmm gitu ya lagi seneng lupa sama temenya, udah ditungguin juga.”

“iya maaf ntar malam deh tak beliin”

“eh iya tadi malam ada cowok kesini yan, dia nyariin kamu.”

“cowok ? siapa fa?”

“katanya dia pacar kamu yan”

“haa ? dia kesini ngapain? Terus dia nanya gimana? Terus kamu jawab apa?” Pikiranku mulai panik karena ucapan arifa barusan, apa benar mas rozak semalem kesini. Haduh kenapa dia gak ngasih kabar dulu kalau mau dateng.

“Tenang aja yan aku Cuma bilang kamu lagi pergi makan sama temen temen , habis itu dia nitipin ini buat kamu terus pulang.” Arifa kemudian menyodorkan sebuah kotak kepadaku. Kemudian kubuka kotak itu dan ternyata didalamnya berisi coklat kesukaanku dan sebuah bunga. Mataku menjadi berkaca kaca, kembali terbesit sebuah penyesalan kenapa aku bisa menduakan laki laki sebaik dia ya Tuhan. Aku benar benar bodoh ! sikapku yang mudah terpengaruh dan merasa gak enak untuk menolak membuatku terjerumus dalam hubungan yang rumit ini. Seketika pikiranku menjadi kacau, apa yang harus aku lakukan? Apa sebaiknya kuakhiri hubunganku dengan mas alfian dan mengatakan yang sejujurnya?

“yan kamu kenapa? Kok jadi bengong”

“gakpapa fa, aku Cuma merasa bersalah sama pacarku, sekarang aku malah punya pacar lain.”

“yaelah biasa aja kali, aku dulu juga pernah kayak gitu. Ang penting kan dia belum tau yan, kalo udah ketahuan tinggal minta maaf aja. Kalo dia emang sayang pasti mau maafin kok.”

“iya fa tapi tetep aja aku merasa bersalah.”

“udah ah jangan terlalu dipikirin, mending siap siap kerja udah mau jam 6 nih”

Aku hanya mengangguk dan kemudian aku menuju kekamar mandi, saat kubasahi tubuhku aku berharap air dapat membawa rasa bersalahku pergi bersama denganya. Kenapa aku jadi seperti ini? Mudah untuk dirayu dan dijamah laki laki. Walaupun aku masih bisa menjaga kesucianku, namun tubuhku sudah ternoda karena tangan nakal dari banyak laki laki. Namun entah kenapa saat hal itu terjadi aku begitu menikmati setiap sentuhan mereka.

Setelah selesai mandi dan bersiap siap aku berangkat kerja bersama arifa dan seperti biasa tempat kerja terasa begitu nyaman dengan banyaknya canda tawa, apalagi mereka tau aku dan mas alfian baru jadian dan itu jadi bahan candaan mereka hampir tiap waktu. Walaupun aku ikut tertawa karena candaan itu namun dalam hatiku ini terjadi banyak kebimbangan.

Skip Skip.

2 Minggu sudah aku mejalani hubungan dengan mas alfian, dan 2 minggu aku aku menjadi semakin bimbang dalam hubungan ini. Aku ingin mengakhirinya namun aku tidak tau cara menyampaikanya dan gak mungkin juga aku minta tolong mas rozak. Aku sempat ingin mengatakanya minggu lalu namun aku takut kalau video rekamanku saat malam itu akan disebarkaan oleh mas alfian, ya walaupun dia sudah janji namun aku masih merasa ragu. Namun mulai hari ini aku sedikit lega karna gak harus tiap hari ketemu mas alfian, hari ini aku dipindah kerjakan ke cabang baru yang mulai dibuka hari ini. Karena tempatnya yang cukup jauh dari kosku yang lama akhirnya aku juga pindah ke kos yang baru. Namun karna arifa tidak pindah kesini aku kos sendiri, teman teman kerja disini pun anak baru semua dan malah aku yang dipercayakan kunci padahal aku belum lama bekerja namun bos mempercayaiku. Aku pun sudah memberi tau mas rozak kalau aku pindah kesini , dan ternyata dari kosku ini tidak terlalu jauh dari tempat mas rozak. Dulu butuh 30 menit namun sekarang hanya 15 menit saja. Di cabang baru ini teman temanku berganti dan disini lebih pendiam jadi aku agak susah untuk nagajak bercanda , hanya Rudi yang cukup banyak bicara, sisanya lebih asik sama hp kalau tempat lagi sepi. Namun aku agak takut juga kalau ngomong sama rudi, emang sih orangnya asik diajak ngobrol tapi tato ditanganya dan tindikan dikupingnya bener bener kayak preman. Dia sempet cerita kalau dulu jadi anak punk tapi dia akhirnya mau pulang karna orangtuanya sakit dan sekarang dia mau cari kerja yang halal untuk orangtuanya. Dia juga orang yang ngmongnya ceplas ceplos dan gak basa basi , kadang sih ada bagusnya tapi kadang juga bikin jengkel.. Mungkin karna cabang baru hari ini masih lumayan sepi jadi kerjaan gak terlalu banyak. Saat aku jaga dimeja depan rudi menghampiriku.

“Mbak yanti udah lama kerja disini ya?”

“gak juga kok baru satu bulan lebih dikit.”

“kirain udah lama mbak, ngomong ngmong umurnya berapa sih mbak?”

“baru mau 19 tahun”

“owalah seumuran sama saya berarti mbak.”

“mbak yanti masih muda tapi kok seksi banget sih.”

“seksi gimana maksudnya?”

“itunya gede mbak, apalagi pakai seragam kerja sini kan lumayan ketat. Emang mbak gakpapa kalau banyak yang lihatin?” walaupun ucapanya agak gak sopan tapi ada benernya yang dia omongin.

“iya mau gimana lagi kan seragam kita kayak gini. Mana bisa dilonggarin.”

“ntar kalau ada yang nafsu gimana mbak?”

“biarin lah kan mereka gak bisa megang.” Aduh kenapa aku malah ngomongnya nglantur gini.

“kalau ada yang mau megang gimana mbak?”

“ya gak boleh lah, kan bukan muhrim jadi dosa. Udah ah jangan dibahas, sana balik kerja.”

“iya iya mbak jangan marah donk, kan aku Cuma nanya.” Rudi kemudian kembali kebelakang.. Namun kuingat lagi emang bener sih ucapanya, mas alfian juga sempet bilang kalau dari awal dia lihat aku udah tergoda sama bentuk tubuhku. Apa dulu mas rozak juga begitu ya waktu ngajak aku kenalan. Ah enggak kok dia kan udah lama pacaran sama aku, udah setahun masak nakalnya baru kemarin karna aku disini.

Akhirnya malam pun tiba dan waktunya tutup, kulihat rudi masih di depan masuk dan aku mencoba menyapanya.

“Kamu kok belum pulang rud?”

“ehh iya mbak , ini masih nungguin temen. Mau keluar dulu soalnya”

“ohh kirain nungguin mbak hehehe” entah kenapa aku malah jadi menggodanya namun dengan nada bercanda. Balum sempat dia menjawab kulihat ada motor datang dan rudi melambai , ternyata itu temanya. Dia pun langsung pamitan padaku .

“Aku duluan ya mbak, hati hati jalan balik kos mbak.”

“Iya rud kamu juga hati hati, jangan kebanyakan kluyuran kasian orantuamu.”

“iya siap mbak, pergi dulu ya” Kemudian mereka pergi dan aku pun berjalan kembali ke kosku. Saat aku baru berjalan beberapa langkah tiba tiba ada sepeda motor yang menepi dan orang itu menyapaku.

“Assalamuallaikum bidadari cantik” Aku kenal suara itu, aku menoleh dan ternyata benar itu mas rozak..

“Wa’alaikumsalam pangeranku”

“Kamu mau balik kos sekarang”

“Iya sayang, emang kenapa? “

“Yaudah aku anterin yuk, aku mau tau kos kamu yang baru. Sekalian nanti kamu bawa baju ganti ya.”

“Baju ganti buat apa sayang?”

“Aku pengen ditemenin malam ini,, mau ya?? Aku kangen sayang.”

“emm yaudah deh aku temenin malam ini”

“makasih sayangku, yaudah naik sini aku anter ke kos” Aku naik keatas motor dan saat dibonceng sama mas rozak rasanya aku nyaman banget. Mungkin ini bedanya kalau sayang beneran sama Cuma sayang karna kasian. Cuma beberapa menit dan udah sampai kosku, mas rozak aku suruh menunggu sebentar diteras dan aku masuk untuk mandi dan bawa baju ganti. Sekitar 30 menit aku kelaur kamar dan kami langsung berangkat. Karna aku laper jadi aku ajak mas rozak untuk beli makan dulu. Lagian kalo udah dikamarnya nanti pasti gak bakal sempet makan karna mau keluar kamar males kalau udah telanjang hehehe. Kamipun mampir ke warung makan pinggir jalan yang tak jauh dari tempat kerjaku tadi.

“Akhrinya sampe juga hoam” aku cukup mengantuk sampai sampai menguap.

“Kamu udah ngantuk dek?”

“Iya mas kayaknya karna beberapa hari ini tidur terlalu malem”

“Ngapain tidur terlalu malem?”

“gakpapa mas susah tidur aja mungkin kangen rumah jadi kepikiran.”

Kamipun masuk kedalam kamar dan mas rozak langsung mengunci pintu, sudah kuduga dia pasti udah gak sabaran. Diapun langsung memeluku dan menidurkanku diatas kasur.. Kami berciuman dengan mesra dan begitu nikmat kurasakan permainan lidahnya. Diapun membuka kancing bajuku kemudian menaikkan bhku sehingga toketku terekspose begitu menantang, mas rozak kemudian memainkan puting kiriku dengan jarinya dan yang kanan langsung disedot…

“aaahh eenaaakkk terus sayang mainin toketku aaaahhhh”

Mas rozak semakin ganas menjilati putingku dan menyedotnya secara bergantian.. aahhhh nikmat sekali rasanya.. Setelah beberapa menit memainkan toket dan putingku mas rozak membuka pakaianya dan terlihat kontolnya sudah berdiri tegak, tanpa basa basi segera kugenggam dan ku kocok kontolnya itu.. Mas rozak kembali mendaratkan ciuman panas dibibirku dan kubalas dengan ganas,, ahh aku benar benar merasakan kenikmatan bersamanya.. Kurasakan tangan mas rozak melepaskan celanaku kebawah begitu pula Cd ku dan kini vaginaku terlihat jelas.. Mas rozak kemudian memainkan jarinya di klitorisku dan kurasakan sensasi nikmat saat jarinya mengesek dengan tempo sedang..

“aahhh teruuuusss.. aahhhhhhhh nikmaaattt” aku meracau, mengekspresikan kenikmatan yang ku rasakan dengan desahan..

“aahhhhhhh aaahhhhhhh..” aku meraih orgasme setelah 20 menit permainan yang kami lakukan..

Melihat aku sudah orgasme mas rozak kemudian menyuruhku mengocok kontolnya dengan toketku.. Aku menjepit kontolnya yang besar itu di belahan toketku dan dia menggesekkan kontolnya naik turun..

“ahhh jepitan toketmu emang paling enak sayang”

“aahh iya mas,, mas rozak pinter bikin aku orgasme ,, aku udah lemes nih mas”

“iya sayang,, mas udah kangen sih lama gk main sama kamu kan. Kocokin terus sayang sampe aku keluar.”

“iya mas,,, aaahhh toketku jadi makin gede nih gara gara kamu”

Setelah begitu lama aku mengocok kontol mas rozak dengan toketku akhirnya pejunya keluar

crooot croooot ahhhhh… begitu banyak peju yang keluar sampai belepotan ditoket dan wajahu..

“ahhh nikmat banget sayang, jepitan toket kamu emang yang paling enak.” Mas rozak memujiku dan aku pun tersenyum karena hal itu.. Setelah selesai akupun membersihkan peju dibadanku menggunakan tisu kemudian ganti dengan baju dan celana pendek lalu ke kamar mandi untuk mencici vaginaku dan cuci muka. Setelah itu aku kembali kekamar mas rozak.

“Aku capek mas, aku langsung tidur ya,, kamu mau langsung tidur gak?”

“nanti sayang, aku masih ada tugas kuliah. Ntar aku nyusul tidur”

“iya sayang, jangan terlalu malem ya tidurnya.” Kemudian aku terlelap dalam tidurku..

-Rozak-​

Setelah permainan dengan yanti yang begitu menguras tenaga aku merasa cukup lelah, namun karna masih ada tugas kuliah jadi terpaksa aku kerjain dulu daripada telat ngumpulin besok pagi. Setelah ngerjain tugas hampir 2 jam akhirnya kelar juga..

“aahh akhirnya kelas juga tinggal ngumpulin besok pagi” ucapku lega.. Tiba tiba kudengar samar ada suara hp berbunyi dan kudengarkan baik baik ternyata itu berasal dari dalam tas yanti, karna penaran akhirnya aku membuka tasnya.. Dan benar ternyata ada beberapa panggilan masuk. Hpnya gak dikasih password jadi aku bisa langsung membukanya. Dan kulihat panggilan tak terjawab dari Mas Alfian. Ngapain dia nelpon malam malam gini ya.. Kemudian aku melihat ada chat masuk juga darinya, akupun membuka chat mereka.. Sekilas dichat terakhir gak ada yang aneh Cuma nanya udah makan apa belum dan udah tidur apa belum.. Pikirku ini cowok sok perhatian banget , seletah itu aku scroll lagi ke chat yang sebelumnya.. Tiba tiba aku terkejut dengan sebuah gambar yang dikirimkan alfian ke yanti .. Apa maksud semua ini??

-Bersambung-

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cewek jilbab polos yang menjadi binal - Part 11"

Post a Comment