Setelah ketiga wanita
yang kukerjai tadi telah berada di kursi tempat mereka duduk, dan keadaan
kukembalikan seperti semula dengan menekan tombol kanan atas jamku, niatku
berhenti sejenak sambil mengembalikan tenaga untuk selanjutnya mengerjai
deliza, namun anehnya kali ini tak seperti biasa kontolku masih saja keras
setelah mngeluarkan 6 pecutan sperma di papan nama deliza tadi yang membuat ku
terheran, apakah ini efek dari jam yang ku pakai pikirku.. mungkin iya dan ditambah
lagi dengan obsesiku sekarang terhadap deliza semakin menjadi jadi membuat
birahiku muncul kembali dengan cepat.
namun tak ingin terburu
buru, karna penasaran bagaimana ekspresi akhwat ibu muda yang td ku genjot
memeknya dengan brutal ketika waktu ku kembalikan.
ketika tombol jam bagian
kanan atas kupencet kulihat ibu muda yang tadi kukerjai agak risih dengan
duduknya dan tangan kanan nya perlahan kebawah perut seakan memeriksa apa yang
terjadi pada memeknya, namun karna malu nanti ada orang yang melihat tak lama
tanganya kembali memeluk anak dipangkuannya. mungkin dia terheran kenapa
memeknya tiba tiba basah dan merasa celana dalamnya hilang, karna clana dalam
ibu muda yang kulempar keanaknya tadi sengaja tidak kupasang kembali melainkan
kumasukan kedalam saku celana nasabah laki laki setengah baya yang duduk di
depan meja deliza.
kutoleh kearah blakang
dimana dua orang wanita remaja yang kukerjai td duduk, kulihat mereka sibuk
memegang bibirnya dengan ekspresi keheranan kenapa bibir mereka banjir oleh air
liur.
selang beberapa menit
waktu yang berjalan kulirik kearah deliza masih dengan kesibukannya sebagai
costumer servis melayani nasabah, bapak setengahbaya yang tadi dilayani deliza
sudah berganti dengan nasabah lain yang juga laki-laki sepertinya masih remaja
SMA. setelah deliza menjelaskan sesuatu yang akupun tidak mendengar apa itu
deliza berdiri dari kursinya ingin beranjak kebelakang mengambil sesuatu, karna
tak ingin deliza beranjak dari mejanya sewaktu deliza masih berdiri akupun
kembali menekan tombol kanan atas jam pemberhenti waktu, dan aktifitas smua
orang di dalam bank kembali hening.
dengan gerakan cepat aku
berjalan ke meja deliza dan berdiri dibelakangnya, sambil mengelus elus kepala
deliza yang berjilbab warna cream aku berkata "mau kemana mba deliza?
jangan beranjak dari meja kerjamu, apakah mba deliza tidak ingin lihat papan
naman mba sekarang seperti apa?" dan ku putar perlahan wajah deliza menuju
dimana papan namanya berlumuran spermaku tadi yag masih basah.
sambil meremas remas
pantat deliza yang bulat dibalik rok span panjangnya kubisikan ketelinga deliza
yang tertutup jilbab, "lihat mba, papan namamu sangat indah bukan? akan
lebih indah lagi jika papan namamu yang berlumuran spermaku ditambah lendir
dari memekmu ini" kuarahkan wajah deliza menghadap kemukaku kutatap penuh
nafsu wajah putih merona dan lipstik warna pink yang menempel membuat bibir
sensualnya semakin menggodaku untuk melumatnya.
tanpa aba aba lagi ku
jilati wajah deliza mulai dari pipi, bibir, hidung sampai kening, rasa nikmat
yang menjalar saat menjilati wajah deliza membuat tanganku reflek lansung
meramas dada montok yang di tutupi jilbab cream yg dia pakai,sungguh kenyal
tetek montok deliza walaupun masih dilapisi cup bra, baju kmeja, dan jilbab.
setelah puas menjilati
dan meremas remas tetek montoknya akupun berinisiatif mendorong meja kerja
deliza kedepan teller dan tepat di depan para nasabah yang duduk menunggu
antrian, tidak lupa papan nama yang bertuliskan nama deliza anastasya kutaruh
diatas meja tersebut, lalu kukembali ketempat deliza yang masih berdiri
mematung dan membopong tubuhnya ketempat dimana meja tadi ku letakkan.
jadi posisi aku dan
deliza sekarang membelakangi teler dan menghadap para nasabah yang lagi duduk
mematung menunggu antrian.
setelah posisi deliza
kupaskan berdiri di depan mejanya dan mengahadap keseluruh nasabah di depanya
ku ambil papan nama td dan ku letakan di kedua tangan deliza seakan deliza
memegang papan namanya dengan keduatangan dan menunjukan ke nasabah yang hadir.
seolah seperti MC pembawa
acara aku mulai berbicara "hemm hemm slamat siang bapak-bapak dan ibu-ibu
nasabah yang hadir pada hari ini, hari ini adalah hari spesial bagi deliza
anastasya costumer servis kita dikarekan pada hari ini deliza akan meresmikan
papan namanya yang baru.
apa yang baru dari papan
nama deliza? yah papan nama deliza yang baru akan dilapisi sperma yang keluar
dari kontol saya dan lendir dari memek deliza sendiri.
acara pelapisan papan
nama deliza anastasya dengan lendir dan sperma akan dilakukan secara lansung di
depan bapak-bapak dan ibu-ibu nasabah yang hadir pada hari ini.
dan diharapkan kepada
semua nasabah yang hadir disini untuk menikmati acara pelapisan papan nama
deliza..selamat menikmati".
lalu kumulai berjalan
menghampiri nasabah satu persatu untuk mengarahkan pandangan mereka semua
menghadap deliza.
setelah yakin semua
menghadap kearah deliza akupun berdiri di samping deliza dan mulai membuka satu
persatu kancing baju kemeja yang deliza pakai sampai perut, sengaja aku hanya
melepas kancing sebatas perut dikarekan sebagian kancing lagi masuk bersaman
bagian bawah kemeja kedalam rok span panjang yang ia kenakan. lanjut kubuka
pengait bra yang kebetulan ada di depan.
tersumbulah tetek deliza
yang putih bersih dan bulat dengan puting kecil berwarna merah mudah agak
kecoklatan membuatku berdecak kagum akan keindahannya.
ingin rasanya ku jepitkan
kontol ini di antara dua tetek deliza akan tetapi kucoba tuk menahan diri karna
nanti akan ada waktuny.
setelah selesai, rok span
panjang yang berwarna hitam kuangkat sampai kepinggang, dan melepaskan celana
dalam yang deliza pakai dan mengantungkannya di pergelangan kaki tepat didekat
spatu high heels yang deliza pakai. sungguh indah pemandangan yang ku saksikan
hari ini, seorang istri berjilbab costumer servis sebuah bank sekarang berdiri
dengan dada terekspos yang mengantung dengan sedikit ditupi pingiran jilab dan
rok span panjang yang terngkat sampai kepinggang tanpa memakai dalaman berdiri
dedepan belasan nasabah yang mengntri dibank tempatnya bekerja.
dan sekali lagi aku
melumat bibir deliza dan kutarik sedikit lidahnya keluar lalu mulai ku jilat
dan emut lidah lembut deliza.
puas dengan lidah deliza
akupun mengangkat tubuhnya keatas meja dan memposisikan deliza sperti
berjongkok namun kedua tanganya bertumpu kebelakang dengan memek menghadap
nasabah, sebisa mungkin kepala deliza juga kuarahkan kearah para nasabah.
terpampanglah memek deliza yang ditumbuhi bulu halus dicukur rapi yang mungkin
semua orang ingin menikmatinya, setelah posisi deliza tepat kuambil papan nama
deliza anastasya kutaruh tepat dibawak memek yang punya nama tersebut dan
pelapisan papan nama dimulai..
kumulai dengan menjilati
memek deliza yang merekah untuk merensang tubuhnya agar nantinya mengeluarkan
lendir yang banyak, kumainkan klorotis nya dengan lidah dan sesekali ku sedot
sedot.
5 menit mengarap memek
deliza dengan mulut yang sudah terasa sngat basah akupun mengganti untuk
mengobok-obok memek deliza dengan dua jari, tak butuh waktu lama lendir memek
deliza pun mulai menetes-netes keluar membasahi papan namanya.
cukup lama aku mengobok
memek deliza tak henti-hentinya lendir dari memeknya membanjiri jariku dan
menetes membasahi papan nama yang bercampur dengan spermaku yang mulai
mengering.
kulirik kearah wajahnya
terlihat pipi deliza sedikit memerah, mungkin dibawah sadarnyapun tubuh deliza
menikmati apa yang kulakukan saat ini, terbukti dengan lendir yang keluar dari
memeknya yang semakin lama semakin banyak membuat seluruh sisi papan nama basah
karna lendirnya.
10 menit lamanya aku
mengobok lubang memek sempit deliza dengan dua jari cukup membuat jariku
sengal, saatnya mengantikan kedua jari dengan kontol beruratku yang sedari tadi
brontak dibalik celana yang kupakai. kembali aku berbicara seperti MC
"bapak-bapak dan ibu-ibu nasabah yang terhormat sekalian, acara pelapisan
papan nama dengan lendir telah selesai dan sekarang waktunya pelapisan yang
terkhir yaitu dengan sperma agar papan nama deliza semakin indah".
akupun mengangkat deliza
turun dari meja dan menyingkirkan meja ksamping, taklupa mengambil papan nama
yang basah karna air cinta nya dan ku letakan di kedua tangannya seakan
memamerkan kepada semua nasabah bahwa papan nama sudah selesai dilapisi lendir
yang keluar dari memek sempitnya.
ilustrasinya posisi
deliza sekarang berdiri menghadap nasabah dengan memegang papan nama penuh
lendir dengan tetek keluar dari kemeja dan rok span panjang terngkat sampai
pinggang dengan masih memakai jilbab. sengaja aku tak melepas pakaian dan
jilbab deliza sedari tadi agar aurat deliza tidak terpampang semuanya biarlah
memek dan tetek bulat deliza yang terpampang karna menurutku memek dan tetek
deliza layak untuk dipamerkan kenasabah yang masih mematung.
sekarang posisikupun
sudah berada dibelakang deliza dan seraya berbisik ketelinganya yang tertutp
jilbab, "mba deliza jika besok suami mba ngajakin ngentot mba jangan
pernah perlihatkan memek dan teteknya mba kedia, karna suami mba tak layak
melihat itu.. yang layak melihat aurat mba adalah saya dan orang-orang yang saya
berhentikan waktunya".
setalah berbisik
ditelingan deliza akupun memposisikan deliza berdiri dengan agak sedikit
nungging dan satu tanganku menahan bahu deliza agar dia tidak jatuh karna kedua
tangan deliza digunakan untuk memegang papan nama yang penuh lendir.
perlahan kugesek-gesek
kontolku ke bibir memek deliza diantara paha kiri dan paha kanan, lalu sedikit
demi sedikit mulai ku masukan kontol yang sudah mengeras seperti kayu kedalam
lobang kenikmatan "ahhh sempit sekali memeknya mba deliza.. kontolku serasa
dijepit keras" walaupun sudah dibanjiri lendir memek deliza masih tetap
sempit ketika kumasukan.
baru setengah kontolku
yang masuk kelobang kenikmatan deliza rasa nikmat yang kurasakan sungguh luar
biasa, lalu dengan sekali hentakan keras seluruh kontolku amblas masuk kedalam
rahim deliza membuat tubuhnya terhentak kedepan, kulihat wajah deliza kembali
memerah di pipi nya membuatku semakin bergairah ingin mengenjot tanpa henti.
akupun mulai mengenjot
memek deliza dengan tempo sedang menikmati senti deni senti kontolku dijepit
dinding memeknya, sebelah tanganku pun tak henti hentinya meremas pantat dan
pindah ke tetek bergantian, aku meracau tidak jelas karna kenikmatan di jepit
memek deliza dengan posisi berdiri sedikit nungging.
"aahh memek mu legit
banget mba deliza rasanya aku tak rela jika suamimu ngentotin memek legit ini..
memekmu hanya pantas di entotin sama kontolku mba ahh.."
sekitar 10 menit aku
mengenjot memek dengan posisi berdiri sedikit nungging kuangkat sebelah kaki
deliza keatas dengan dan mulai kembali kontolku kluar masuk dengan cepat dlam
surga kenikmatan plokk..plok..plok... bunyi buah pelirku beradu dengan pantat
bulatnya. lalu kuteringat kepada pak rudi suami deliza, sambil terus memompa
kontolku dengan cepat di memek deliza aku pun kembali maracau "lihat ini
pak rudi istri mu yang berjilbab ku entotin didepan semua nasabahnya",
jika pak rusdi ada disini sungguh indah pamandangan yang akan dia saksikan di
mana istri cantik berjilbabnya sedang berdiri dengan sebelah kaki sedangkan
kaki satunya terangkat mengangkang keatas lalu dipergelangan kaki deliza
tergantung sebuah dalaman yang istrinya pakai dan sambil memegang papan nama
penuh lendir.
tak ada suara lain di
dalam ruangan bank, suasana begitu hening hanya bunyi kecipak hujaman kontol ku
kedalam lobang memek deliz menggema mengisi ruanga.
lubang memek nya tak
henti henti dihujam kontol yang seperti piston memompa keluar masuk memek
sempit istrinya, dan kontol itu adalah kontol laki laki lain yang selalu dia
remehkan, dan ini disaksikan belasan nasabah yang sedang menunggu antrian.
sudah 20 menit rasanya
aku mengenjot memek deliza dan rasanya aku tak bisa menahan lagi spermaku untuk
meledak, kucabut kontolku dari memek deliza yang sudah banjir dengan lendir
lalu ku posisikan deliza berlutut dibawah slngkangan dengan masih memegang
papan nama, kudekatkan papan nama deliza agar menyentuh wajahnya laku ku kocok
kontolku yang banjir karna lendir deliza didepan papan nama dan wajah deliza.
sambil memegang kepapala
yang tertutup jilbab aku terus mengocok kontolku sambil menatap wajah dan papan
nama deliza, 15 detik ku mengocok kontolku akhirnya aahh croot..croot..croot..
sekitar 7 semprotan spermaku berhamburan keluar mambasahi papan nama dan ada
beberapa pecutan sperma ku mengenai wajah dan jilbab deliza.
sungguh pemandangan yang
sangat menggairahkan melihat deliza yang sedang berlutut dengan pipi sedikit
memerah memegang papan namanya yang penuh lendir dan sperma.
ada sebagian spermaku
megalir kejari manis deliza yang dilingkari cincin pernikahannya dengan pak
rudi dan seprempat spermaku diwajah dan jilbabnya.
akupun tak lupa
mengabadikanya dengan camera ponsel yang kuambil didalam saju celana.
untuk membersihkan
kontolku dari sisa lendir deliza aku memasukannya ke celah celah antara kening
dan jilbabnya dan menggesekan kontolku mengenai rambut dan bagian dalam jilbab.
setelah memasang celana
dan merapikan pakaian deliza akupun memposisikan deliza berdiri lagi menghadap
semua nasabah dan berkata "bapak dan ibu yang terhormat selesai sudah
acara pelapisan papan nama deliza anastasya dengan lendir dan sperma (sambil
memperlihatkan semua sisi papan nama yang telah basah oleh lendir deliza dan
sperma ku) trimaksih untuk kehadiran bapak dan ibu untuk peresmian papan nama
deliza yang baru, sekian terima kasih...".
untuk menghilangkan
keanehan nantinya kukembalikan semua keposisi seperti awal termasuk papan nama
deliza tapi tidak dengan lendir dan sperma yang masih basah menempel disana.
sebelum mengaktifkan
waktu kembali aku menghapiri deliza yang sedang duduk dikursinya kulihat bekas
spermaku masih ada di wajah dan jilbabnya, lalu ku kumpulkan dengan jari
telunjuk dan kuoleskan ke bibirnya yang sensual mangantikan lipstik yang hilang
dibibirnya karna ku lumat tadi.
setelah puas dengan
fantasiku mengerjai istri pak rudi hari ini aku pun berniat untuk pulang
kekontrakan, di pintu keluar bank sekali lagi aku melihat deliza dan papan
namanya yang berlumuran lendir memek dan sperma, sungguh indah hasil karyaku
siang ini..
akupun menekan tombol
kanan atas pada jam pemberhenti waktu dan seketika aktifitas kembali seperti
biasa.
aku berlalu dari bank
tanpa mempedulikan lagi untuk memperbaiki kartu atm yang sudah rusak karna hari
esok masih panjang.
untuk papan nama yang
penuh lendir dan sperma biarlah waktu yang menjawab apakah deliza nanti akan
melihatnya atau tidak.
yang ada dipikiranku
sekarang pulang kekontrakan untuk tidur karna spermaku sudah banyak terkuras
siang ini..
Bersambung...
0 Response to "Cerita Jilboobs: Jam Pemberhenti Waktu - Part 3"
Post a Comment