Cerita Jilboobs: Jam Pemberhenti Waktu - Part 3

Setelah ketiga wanita yang kukerjai tadi telah berada di kursi tempat mereka duduk, dan keadaan kukembalikan seperti semula dengan menekan tombol kanan atas jamku, niatku berhenti sejenak sambil mengembalikan tenaga untuk selanjutnya mengerjai deliza, namun anehnya kali ini tak seperti biasa kontolku masih saja keras setelah mngeluarkan 6 pecutan sperma di papan nama deliza tadi yang membuat ku terheran, apakah ini efek dari jam yang ku pakai pikirku.. mungkin iya dan ditambah lagi dengan obsesiku sekarang terhadap deliza semakin menjadi jadi membuat birahiku muncul kembali dengan cepat.



namun tak ingin terburu buru, karna penasaran bagaimana ekspresi akhwat ibu muda yang td ku genjot memeknya dengan brutal ketika waktu ku kembalikan.
ketika tombol jam bagian kanan atas kupencet kulihat ibu muda yang tadi kukerjai agak risih dengan duduknya dan tangan kanan nya perlahan kebawah perut seakan memeriksa apa yang terjadi pada memeknya, namun karna malu nanti ada orang yang melihat tak lama tanganya kembali memeluk anak dipangkuannya. mungkin dia terheran kenapa memeknya tiba tiba basah dan merasa celana dalamnya hilang, karna clana dalam ibu muda yang kulempar keanaknya tadi sengaja tidak kupasang kembali melainkan kumasukan kedalam saku celana nasabah laki laki setengah baya yang duduk di depan meja deliza.
kutoleh kearah blakang dimana dua orang wanita remaja yang kukerjai td duduk, kulihat mereka sibuk memegang bibirnya dengan ekspresi keheranan kenapa bibir mereka banjir oleh air liur.
selang beberapa menit waktu yang berjalan kulirik kearah deliza masih dengan kesibukannya sebagai costumer servis melayani nasabah, bapak setengahbaya yang tadi dilayani deliza sudah berganti dengan nasabah lain yang juga laki-laki sepertinya masih remaja SMA. setelah deliza menjelaskan sesuatu yang akupun tidak mendengar apa itu deliza berdiri dari kursinya ingin beranjak kebelakang mengambil sesuatu, karna tak ingin deliza beranjak dari mejanya sewaktu deliza masih berdiri akupun kembali menekan tombol kanan atas jam pemberhenti waktu, dan aktifitas smua orang di dalam bank kembali hening.
dengan gerakan cepat aku berjalan ke meja deliza dan berdiri dibelakangnya, sambil mengelus elus kepala deliza yang berjilbab warna cream aku berkata "mau kemana mba deliza? jangan beranjak dari meja kerjamu, apakah mba deliza tidak ingin lihat papan naman mba sekarang seperti apa?" dan ku putar perlahan wajah deliza menuju dimana papan namanya berlumuran spermaku tadi yag masih basah.
sambil meremas remas pantat deliza yang bulat dibalik rok span panjangnya kubisikan ketelinga deliza yang tertutup jilbab, "lihat mba, papan namamu sangat indah bukan? akan lebih indah lagi jika papan namamu yang berlumuran spermaku ditambah lendir dari memekmu ini" kuarahkan wajah deliza menghadap kemukaku kutatap penuh nafsu wajah putih merona dan lipstik warna pink yang menempel membuat bibir sensualnya semakin menggodaku untuk melumatnya.
tanpa aba aba lagi ku jilati wajah deliza mulai dari pipi, bibir, hidung sampai kening, rasa nikmat yang menjalar saat menjilati wajah deliza membuat tanganku reflek lansung meramas dada montok yang di tutupi jilbab cream yg dia pakai,sungguh kenyal tetek montok deliza walaupun masih dilapisi cup bra, baju kmeja, dan jilbab.
setelah puas menjilati dan meremas remas tetek montoknya akupun berinisiatif mendorong meja kerja deliza kedepan teller dan tepat di depan para nasabah yang duduk menunggu antrian, tidak lupa papan nama yang bertuliskan nama deliza anastasya kutaruh diatas meja tersebut, lalu kukembali ketempat deliza yang masih berdiri mematung dan membopong tubuhnya ketempat dimana meja tadi ku letakkan.
jadi posisi aku dan deliza sekarang membelakangi teler dan menghadap para nasabah yang lagi duduk mematung menunggu antrian.
setelah posisi deliza kupaskan berdiri di depan mejanya dan mengahadap keseluruh nasabah di depanya ku ambil papan nama td dan ku letakan di kedua tangan deliza seakan deliza memegang papan namanya dengan keduatangan dan menunjukan ke nasabah yang hadir.
seolah seperti MC pembawa acara aku mulai berbicara "hemm hemm slamat siang bapak-bapak dan ibu-ibu nasabah yang hadir pada hari ini, hari ini adalah hari spesial bagi deliza anastasya costumer servis kita dikarekan pada hari ini deliza akan meresmikan papan namanya yang baru.
apa yang baru dari papan nama deliza? yah papan nama deliza yang baru akan dilapisi sperma yang keluar dari kontol saya dan lendir dari memek deliza sendiri.
acara pelapisan papan nama deliza anastasya dengan lendir dan sperma akan dilakukan secara lansung di depan bapak-bapak dan ibu-ibu nasabah yang hadir pada hari ini.
dan diharapkan kepada semua nasabah yang hadir disini untuk menikmati acara pelapisan papan nama deliza..selamat menikmati".
lalu kumulai berjalan menghampiri nasabah satu persatu untuk mengarahkan pandangan mereka semua menghadap deliza.
setelah yakin semua menghadap kearah deliza akupun berdiri di samping deliza dan mulai membuka satu persatu kancing baju kemeja yang deliza pakai sampai perut, sengaja aku hanya melepas kancing sebatas perut dikarekan sebagian kancing lagi masuk bersaman bagian bawah kemeja kedalam rok span panjang yang ia kenakan. lanjut kubuka pengait bra yang kebetulan ada di depan.
tersumbulah tetek deliza yang putih bersih dan bulat dengan puting kecil berwarna merah mudah agak kecoklatan membuatku berdecak kagum akan keindahannya.
ingin rasanya ku jepitkan kontol ini di antara dua tetek deliza akan tetapi kucoba tuk menahan diri karna nanti akan ada waktuny.
setelah selesai, rok span panjang yang berwarna hitam kuangkat sampai kepinggang, dan melepaskan celana dalam yang deliza pakai dan mengantungkannya di pergelangan kaki tepat didekat spatu high heels yang deliza pakai. sungguh indah pemandangan yang ku saksikan hari ini, seorang istri berjilbab costumer servis sebuah bank sekarang berdiri dengan dada terekspos yang mengantung dengan sedikit ditupi pingiran jilab dan rok span panjang yang terngkat sampai kepinggang tanpa memakai dalaman berdiri dedepan belasan nasabah yang mengntri dibank tempatnya bekerja.
dan sekali lagi aku melumat bibir deliza dan kutarik sedikit lidahnya keluar lalu mulai ku jilat dan emut lidah lembut deliza.
puas dengan lidah deliza akupun mengangkat tubuhnya keatas meja dan memposisikan deliza sperti berjongkok namun kedua tanganya bertumpu kebelakang dengan memek menghadap nasabah, sebisa mungkin kepala deliza juga kuarahkan kearah para nasabah. terpampanglah memek deliza yang ditumbuhi bulu halus dicukur rapi yang mungkin semua orang ingin menikmatinya, setelah posisi deliza tepat kuambil papan nama deliza anastasya kutaruh tepat dibawak memek yang punya nama tersebut dan pelapisan papan nama dimulai..
kumulai dengan menjilati memek deliza yang merekah untuk merensang tubuhnya agar nantinya mengeluarkan lendir yang banyak, kumainkan klorotis nya dengan lidah dan sesekali ku sedot sedot.
5 menit mengarap memek deliza dengan mulut yang sudah terasa sngat basah akupun mengganti untuk mengobok-obok memek deliza dengan dua jari, tak butuh waktu lama lendir memek deliza pun mulai menetes-netes keluar membasahi papan namanya.
cukup lama aku mengobok memek deliza tak henti-hentinya lendir dari memeknya membanjiri jariku dan menetes membasahi papan nama yang bercampur dengan spermaku yang mulai mengering.
kulirik kearah wajahnya terlihat pipi deliza sedikit memerah, mungkin dibawah sadarnyapun tubuh deliza menikmati apa yang kulakukan saat ini, terbukti dengan lendir yang keluar dari memeknya yang semakin lama semakin banyak membuat seluruh sisi papan nama basah karna lendirnya.
10 menit lamanya aku mengobok lubang memek sempit deliza dengan dua jari cukup membuat jariku sengal, saatnya mengantikan kedua jari dengan kontol beruratku yang sedari tadi brontak dibalik celana yang kupakai. kembali aku berbicara seperti MC "bapak-bapak dan ibu-ibu nasabah yang terhormat sekalian, acara pelapisan papan nama dengan lendir telah selesai dan sekarang waktunya pelapisan yang terkhir yaitu dengan sperma agar papan nama deliza semakin indah".
akupun mengangkat deliza turun dari meja dan menyingkirkan meja ksamping, taklupa mengambil papan nama yang basah karna air cinta nya dan ku letakan di kedua tangannya seakan memamerkan kepada semua nasabah bahwa papan nama sudah selesai dilapisi lendir yang keluar dari memek sempitnya.
ilustrasinya posisi deliza sekarang berdiri menghadap nasabah dengan memegang papan nama penuh lendir dengan tetek keluar dari kemeja dan rok span panjang terngkat sampai pinggang dengan masih memakai jilbab. sengaja aku tak melepas pakaian dan jilbab deliza sedari tadi agar aurat deliza tidak terpampang semuanya biarlah memek dan tetek bulat deliza yang terpampang karna menurutku memek dan tetek deliza layak untuk dipamerkan kenasabah yang masih mematung.
sekarang posisikupun sudah berada dibelakang deliza dan seraya berbisik ketelinganya yang tertutp jilbab, "mba deliza jika besok suami mba ngajakin ngentot mba jangan pernah perlihatkan memek dan teteknya mba kedia, karna suami mba tak layak melihat itu.. yang layak melihat aurat mba adalah saya dan orang-orang yang saya berhentikan waktunya".
setalah berbisik ditelingan deliza akupun memposisikan deliza berdiri dengan agak sedikit nungging dan satu tanganku menahan bahu deliza agar dia tidak jatuh karna kedua tangan deliza digunakan untuk memegang papan nama yang penuh lendir.
perlahan kugesek-gesek kontolku ke bibir memek deliza diantara paha kiri dan paha kanan, lalu sedikit demi sedikit mulai ku masukan kontol yang sudah mengeras seperti kayu kedalam lobang kenikmatan "ahhh sempit sekali memeknya mba deliza.. kontolku serasa dijepit keras" walaupun sudah dibanjiri lendir memek deliza masih tetap sempit ketika kumasukan.
baru setengah kontolku yang masuk kelobang kenikmatan deliza rasa nikmat yang kurasakan sungguh luar biasa, lalu dengan sekali hentakan keras seluruh kontolku amblas masuk kedalam rahim deliza membuat tubuhnya terhentak kedepan, kulihat wajah deliza kembali memerah di pipi nya membuatku semakin bergairah ingin mengenjot tanpa henti.
akupun mulai mengenjot memek deliza dengan tempo sedang menikmati senti deni senti kontolku dijepit dinding memeknya, sebelah tanganku pun tak henti hentinya meremas pantat dan pindah ke tetek bergantian, aku meracau tidak jelas karna kenikmatan di jepit memek deliza dengan posisi berdiri sedikit nungging.
"aahh memek mu legit banget mba deliza rasanya aku tak rela jika suamimu ngentotin memek legit ini.. memekmu hanya pantas di entotin sama kontolku mba ahh.."
sekitar 10 menit aku mengenjot memek dengan posisi berdiri sedikit nungging kuangkat sebelah kaki deliza keatas dengan dan mulai kembali kontolku kluar masuk dengan cepat dlam surga kenikmatan plokk..plok..plok... bunyi buah pelirku beradu dengan pantat bulatnya. lalu kuteringat kepada pak rudi suami deliza, sambil terus memompa kontolku dengan cepat di memek deliza aku pun kembali maracau "lihat ini pak rudi istri mu yang berjilbab ku entotin didepan semua nasabahnya", jika pak rusdi ada disini sungguh indah pamandangan yang akan dia saksikan di mana istri cantik berjilbabnya sedang berdiri dengan sebelah kaki sedangkan kaki satunya terangkat mengangkang keatas lalu dipergelangan kaki deliza tergantung sebuah dalaman yang istrinya pakai dan sambil memegang papan nama penuh lendir.
tak ada suara lain di dalam ruangan bank, suasana begitu hening hanya bunyi kecipak hujaman kontol ku kedalam lobang memek deliz menggema mengisi ruanga.
lubang memek nya tak henti henti dihujam kontol yang seperti piston memompa keluar masuk memek sempit istrinya, dan kontol itu adalah kontol laki laki lain yang selalu dia remehkan, dan ini disaksikan belasan nasabah yang sedang menunggu antrian.
sudah 20 menit rasanya aku mengenjot memek deliza dan rasanya aku tak bisa menahan lagi spermaku untuk meledak, kucabut kontolku dari memek deliza yang sudah banjir dengan lendir lalu ku posisikan deliza berlutut dibawah slngkangan dengan masih memegang papan nama, kudekatkan papan nama deliza agar menyentuh wajahnya laku ku kocok kontolku yang banjir karna lendir deliza didepan papan nama dan wajah deliza.
sambil memegang kepapala yang tertutup jilbab aku terus mengocok kontolku sambil menatap wajah dan papan nama deliza, 15 detik ku mengocok kontolku akhirnya aahh croot..croot..croot.. sekitar 7 semprotan spermaku berhamburan keluar mambasahi papan nama dan ada beberapa pecutan sperma ku mengenai wajah dan jilbab deliza.
sungguh pemandangan yang sangat menggairahkan melihat deliza yang sedang berlutut dengan pipi sedikit memerah memegang papan namanya yang penuh lendir dan sperma.
ada sebagian spermaku megalir kejari manis deliza yang dilingkari cincin pernikahannya dengan pak rudi dan seprempat spermaku diwajah dan jilbabnya.
akupun tak lupa mengabadikanya dengan camera ponsel yang kuambil didalam saju celana.
untuk membersihkan kontolku dari sisa lendir deliza aku memasukannya ke celah celah antara kening dan jilbabnya dan menggesekan kontolku mengenai rambut dan bagian dalam jilbab.
setelah memasang celana dan merapikan pakaian deliza akupun memposisikan deliza berdiri lagi menghadap semua nasabah dan berkata "bapak dan ibu yang terhormat selesai sudah acara pelapisan papan nama deliza anastasya dengan lendir dan sperma (sambil memperlihatkan semua sisi papan nama yang telah basah oleh lendir deliza dan sperma ku) trimaksih untuk kehadiran bapak dan ibu untuk peresmian papan nama deliza yang baru, sekian terima kasih...".
untuk menghilangkan keanehan nantinya kukembalikan semua keposisi seperti awal termasuk papan nama deliza tapi tidak dengan lendir dan sperma yang masih basah menempel disana.
sebelum mengaktifkan waktu kembali aku menghapiri deliza yang sedang duduk dikursinya kulihat bekas spermaku masih ada di wajah dan jilbabnya, lalu ku kumpulkan dengan jari telunjuk dan kuoleskan ke bibirnya yang sensual mangantikan lipstik yang hilang dibibirnya karna ku lumat tadi.
setelah puas dengan fantasiku mengerjai istri pak rudi hari ini aku pun berniat untuk pulang kekontrakan, di pintu keluar bank sekali lagi aku melihat deliza dan papan namanya yang berlumuran lendir memek dan sperma, sungguh indah hasil karyaku siang ini..
akupun menekan tombol kanan atas pada jam pemberhenti waktu dan seketika aktifitas kembali seperti biasa.
aku berlalu dari bank tanpa mempedulikan lagi untuk memperbaiki kartu atm yang sudah rusak karna hari esok masih panjang.
untuk papan nama yang penuh lendir dan sperma biarlah waktu yang menjawab apakah deliza nanti akan melihatnya atau tidak.
yang ada dipikiranku sekarang pulang kekontrakan untuk tidur karna spermaku sudah banyak terkuras siang ini..


Bersambung...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cerita Jilboobs: Jam Pemberhenti Waktu - Part 3"

Post a Comment