POV DELIZA
Kaki kuseakan tak
bertenaga menopang tubuh ini melihat mas rudi seperti mematung di sofa depan
tv, logika seakan tak menerima apa yang terjadi.
semua terasa seperti
mimpi, namun apa yang terjadi barusan memanglah kenyataan.
aku tak tahu apa yang
akan dilakukan pria ini selanjutnya kepada ku.
sebagai istri yg solehah
patuh kepada suami batin ku seakan menolak, namun aku malu pada pada tubuh ku
yang menikmati perkosaan td.
tak bisa ku pungkiri
akupun merasakan kenikmatan yang tak pernah diberikan mas rudi kepadaku, selama
pernikahan dengan mas rudi baru pertama kali tubuh mengejang menahan kenikmatan
disaat di setubuhi.
tidak... aku tidak mau
menjadi istri yang menghianati suaminya, walaupun mas rudi tak pernah
memberikan ku kenikmatan saat berhubungan intim namun dia tetap suami ku yang
harus ku patuhi.
pikiranku berkecamuk
mengingat apa yang terjadi sekarang
kulihat di sebelahku mas
sarwono berdiri disebelah ku masih dalam keadaan telanjang sambil tersenyum
mesum dan tak sengaja kulihat arah selangkangan nya..
oh.. tidak kemaluan nya
besar dan berurat masih tagak dengan kokoh nya setelah baru saja menyetubuhi
ku.
berbanding terbalik
dengan mas rudi suami ku yang setelah keluar lansung tidur.
tiba tiba, mas sarwono
menyodorkan kemaluan yang masih mengeras kepadaku.
karna posisi ku yang
bersimpuh kemaluan nya pas berhadapan dengan wajah ku.
akupun memalingkan wajah
dan menggelang gelengkan kepala berharap mas sarwono tidak mengulangi perbuatan
nya.
namun aku salah dia
semakin mendekatkan kemaluan nya ke wajah ku hingga kepala kemaluan menyentuh
pipi kiri ku.
deliza: jangan mas aku
mohon "sambil merunduk"
sarwono: ayo mba deliza
cumbui kontol ku dengan bibir mu
deliza: gak mas jangan
didepan suami ku
sarwono: nikmati saja mba
deliza, kontol suami mu pasti kecil dan tak memuaskan mu. sekerang ayo spong
kontol ku di depan pak rudi, nanti mba deliza akan merasakan sensasi nya di
entot depan suami
akupun sangat kaget
dengan perkatan mas sarwono, namun aku tidak bisa berbuat apa apa.
entah setan apa yang
merasuki tubuhku seakan vagina ku menginginkan kembali di masuki kemaluan besar
orang ini.
sarwono: sekarang buka
daster mu dulu
tak tau lagi harus bagai
mana akupun membuka daster yang kukenakan, sungguh malu rasanya tubuh ku yg
telanjang di lihat laki2 selain suami ku.
namun disaat aku ingin
melepas jilban lebar yg ku kenakan mas sarwono melarang melepasnya..
sarwono: jilbab nya jangan
di buka mba deliza, itu adalah aurat mu yg harus dijaga, dan mba deliza lebih
membuatku birahi kalau memakai jilbab
aku pun heran dengan
perkataan nya, tubuh ku ditelanjangi sedangkan jilbab yg ku kenakan tak boleh
di lepas dengan alasan harus menutup aurat ku
lalu tiba tiba sarwono
mengesek2an kemaluan nya di wajah ku, mulai dari bibir hidung hingga kening ku
pun tak luput dari sentuhan kemaluan nya, aroma kejantanan sarwono bercampur
lendir ku yg sudah mengering dikemaluan nya membuat akal sehat ku hilang
namun sekuat tenaga aku
coba untuk tidak memperlihatkan kalau sebenarnya tubuhku menikmati nya.
seakan diriku dilema
antara batin ku malu sebagai istri solehah deperlakukan seperti ini di depan
suami dan tubuh ku mulai menikmati apa yg sekarang terjadi..
sarwono: buka mulut nya
mba deliza
seperti sapi yang di
tusuk tali hidungnya tanpa sadar akupun membuka mulutku
sarwono: ahh mba deliza
bibir istri alim sepertimu memang nikmat..
sarwono pun menggoyangkan
pinggang nya memgaduk2 mulutku dengan kemaluan nya, mulut ku terasa penuh oleh
kemaluan nya hingga rasa nya sulit untuk bernafas.
sarwono: lihat ini pak
rudi istri solehah mu bertekuk lutut dibawah ku sambil menikmati kontol dengan
mulutnya
kukirik kearah mas rudi,
rasanya sungguh hina sekali diriku dengan apa yg kulakukan sekarang namun aku
tidak bisa berbuat apa apa.
"maaf kan mama pa,
maafkan mama"
sarwono: mba deliza td
aku mendengar percakapan mba dengan pak rudi sebelum aku mengetuk pintu, aku
mendengar mba deliza sangat ingin mempunyai anak bukan? nah sekarang waktu nya
mba saya akan menolong pak rudi untuk kasih anak untuk nya.
mata ku terbelalak
mendengar apa yg dikatan sarwono, namun belum sempat ingin bicara kepalaku di
tekan kuat hingga kepala kemaluanya sempain di tenggorokan ku
deliza: hmmppfff ja
hmmpphh nganhh
sarwono: mba deliza
ngomong apa? oh kelihatan mba deliza senang dengan perkataan ku
yg bisa kulakukan hanya
menggeleng2kan kepala agar dia mengurungkan niatnya
namun dia semakin menekan
kemaluan kedalam mulut ku smpai aku trsendak dan trbatuk batuk
stelah mencabut kemaluan
nya sarwono mencengkram pipi ku
sarwono: jangan coba coba
untuk menolak kebaikan ku mba deliza atau tau akibat nya, paham?
tanpa bisa melawan aku
hanya bisa diam merunduk
lalu sarwono menyuruhku
untuk berdiri di depan mas rudi
sambil berdiri dia
mempermainkan payudara ku, meremas remas hingga memilin milik puting nya
deliza: hmmmpp mas
hentikan, cukuupp
tanpa menghiraukan ucapan
ku sarwono terus meremas dadaku di depan mas rudi, setelah puas dia menjilati
puting seperti bayi yg sedang menyusu.
sarwono: sungguh
beruntungya kau pak rudi bisa menikmati tetek bulat istrimu setiap hari, namun
sekarang istri mu adalah milik ku..
sambil menyusu tangannya
memainkan vagina ku dengan jari, sesekali memasukan jarinya kedalam lubang
vagina ku yang mulai basah.
puas dengan dadaku
sarwono mengatur tubuhku
agar menunging dan wajahku
berhadapan dengan wajah mas rudi.
posisi nya sekarang wajah
ku dan muka mas rudi hanya berjarak 10 cm
akupun hanya bisa pasrah
dengan perlakuan nya kepadaku.
setelah memposisikan
tubuh ku menungging dan wajah berhadapan dengan suami ku, kedua tangan ku kini
di arahkan kebahu mas rudi untuk menopang tubuhku.
tiba tiba kurasakan benda
tumpul mengesek2 bibir vagina dari blakang, ku coba menoleh kearah belakang
ternyata sarwono sedang asik menggoyang2an pinggul nya di sela sela bongkahan
pantat ku
deliza: jangan mas plis
jangan "sambil menggelengkan kepala"
dia pun tak menghiraukan
perkataan ku dan tetap melanjuti yg dia lakukan sebelum nya.
hmmmmppffff.....
kurasakan benda tumpul tersebut perlahan masuk ke lobang vaginaku
rasa malu bercampur
nikmat bercampur aduk dalam diriku, bagaimana tidak seorang istri solehah di
setubuhi tepat di depan wajah suami nya, namun disisi lain ada kenikmatan yang
belum pernah kurasakan ketika kemaluan besar menyeruak masuk vagina ku.
kurasakan inci demi inci
kemaluan sarwono masuk memompa liang surga ku secara perlahan.
namun aku sangat malu
dengan apa yang kurasakan saat ini, sebisa mungkin aku menutupi jikalau aku
mulai menikmatinya.
deliza: hmmmppff mas ja
nga an hmmpf te rus ka an ahh.. "sambil menggelengkan kepala kearah
nya"
usaha ku hanya sia sia,
takan mungkin dia mengehentikan aksinya kepadaku saat ini karna inilah yang
sangat diinginkan sarwono kepadaku.
dengan tempo pelan
sarwono mulai memompa kemaluan nya
5 menit mengenjotku
dengan tempo pelan sarwono memegang pinggang ku dengan kedua tangan nya
sarwono: mba deliza kamu
menginginkan anak bukan?
akupun hanya bisa
menggeleng2kan kepala..
lalu sarwono
mengehentakan keras kemaluan nya, plookk...
sarwono: jawab !!
"dengan nada sedikit keras"
deliza: aahhmmpppfff iya
mas aku mau
sarwono: sekarang bilang
sama suami mu kalau kita akan membuat anak untuk nya, bilang!!
plookk.. sekali lagi dia
mengehentakan dengan keras kemaluannya di vaginaku
deliza: aahhh.... papa
izin kan mas sarwono membuatkan anak untuk kita ya paah ahh
sarwono: lalu bilang pada
suami mu kalau kita akan ngentot setiap hari dimanapun aku mau
deliza: hmmpppff paah
izinin mama di setubuhi mas sarwono setiap hari
sarwono: bukan di
setubuhi tapi ngentot, bilang kita akan ngentot setiap hari "sambil mulai
mengenjot"
deliza: ahhhh hmmppfff
paa ah izinkan mama ngentot dengan mas sarwono setiap hari pah, dimanapun mas
sarwono mau ngentotin mama, ini demi kita agar punya anak pah ahh...
sarwo: istri yang pintar
POV SARWONO
akupun sudah mulai
menaklukan deliza dengan kenikmatan kontol yang kuberikan.
kulihat deliza mulai
menikmati kontol ku yang memompa memek nya saat ini.
sungguh nikmat
pemandangan ini, dimana istri cantik solehah di entot depan wajah suami nya
dengan posisi dogy style dan tangan nya bertumpu pada bahu sang suami..
aku: bagai mana mba
deliza, mba sudah mulai menikmati nya bukan? "sambil memompa dengan tempo
agak cepat, plokk..plokk..plokk.."
kihat deliza hanya diam
memejamkan matanya sambil menunduk kebawah.
kutarik jilbab bagian
belakang sehingga wajah nya kini kembali berahadapan dengan pak rudi
aku: buka mata mu mba
deliza, lihat wajah suami mu
kugenjot memek deliza
dengan tempo cepat, kulihat tubuh deliza terdorong kedepan sehingga wajah
deliza sesekali beradu dengan muka pak rudi
ahh nikmat, ngentotin
istri solehah di depan suaminya memang nikmat.. anjiiinngg "aku meracau
tak katuan"
kulihat deliza menahan
suara nya dengan membekap mulutnya sendiri dengan tangan kiri dan tangan kanan
masih bertumpu pada bahu suaminya
lima belas menit aku
mengenjot dengan gaya dogy style tiba tiba tubuh deliza mengejang dengan kepala
mendongak keatas pertanda dia meraih klimaks kedua kalinya di siang ini
kudengar lenguhan panjang
dari mulutnya yang sebisa mungkin dia tahan
kaki deliza terlihat
gemetar sekan tak sanggup menopang tubuh nya
aku: ini adalah klimaks
mu yang kedua kali nya mba deliza, jangan bohongi dirimu kalau mba sangat
menikmati ngentot dengan ku
kucabut kontol ku dari
lubang memek nya, plook.. kulihat kontol ku banjir oleh cairan lendir dari
vagina deliza, seketika deliza ambruk kelantai menikmati sisa orgasme nya yang
kedua
lalu aku kembali masuk
kekamar deliza dan pak rudi untuk mengambil foto pernikahan mereka yang kulihat
sewaktu mengambil dasi milik suaminya td.
kuletak kan di lantai
tepat di bawah sofa tempat duduk pak rudi
kuposisikan tubuh deliza
seperti merangkak dengan foto pernikahan mereka tepat dibawah memeknya
aku: kita akan menghiasi
foto pernikahan ini dengan cairan cinta kita berdua mba deliza, seperti papan
nama di bank waktu itu
deliza: jangan mas nanti
foto pernikahan ku kotor
tampa menghiraukan
perkataan deliza akupun kembali memasukan kontol ku yang masih basah oleh
lendir deliza ke lobang kenikmatan nya
plook.. sekali hentakan
keras kontol ku lnsung amblas kedalam karna telah licin oleh cairan orgasme
deliza
ahhh memek wanita solehah
memang enak anjiiing aahhh "akupun kembali meracau"
dengan cepat aku
mengenjot tanpa henti membuat deliza kelabakan
di sela desahan nya yang
tertahan terdengar sayup suara deliza berbisik "yatuhaan nikmaat..
hmmmppffg ahh hmmpff"
aku pun tersenyum
sumringah
kulihat kearah bawah
nampak foto pernikahan deliza dan pak rudi telah banjir di tetesi lendir yang
keluar dari memek deliza
cukup lama rasanya
mengenjot deliza dengan posisi dogy diatas foto pernikahan nya
kurasakan tak lama lagi
kontol ku akan memuncrat kan lahar panas nya
sambil meremas remas dada
bulat deliza dibalik jilbabnya aku semakin mempercepat lagi tempo genjotan
kontol ke memek nya
aku: mba deliza terimalah
benih benih sperma ku di rahim mu
deliza: jangaan di ahhhh
dal am hmmmpppfff "mengeleng gelengkan kepala"
ahhh faakk keluaar
aahh anjiiing enaakk
ahh...
crooott.. crooott..
croott.. 7 tembakan serma ku mengisi rahim deliza
kudiamkan sejenak kontol
dan sperma ku diam di dalam rahim deliza
satu menit lamanya
kudiamkan kontol ku didalam, plopp.. bunyi kontol ku ketika kucabut dari memek
deliza
dengan cepat ku tarik
bahu deliza dari blakang sehingga posisi nya sekarang jongkok diatas foto
pernikahan nya.
perlahan sperma kental ku
mulai menetes dari dalam memek deliza membasahi foto pernikahan mereka
sambil menunggu sperma ku
menetes ku minta deliza membersihkan kontol ku dari lumuran lendir nya dengan
lidah dan bibir
ku elus2 kepala deliza
yang tertutup jilbab
aku: mulai hari ini mba
deliza harus mau di entotin kapan pun ku mau, mengerti !!
dengan mata sayu sambil
menjilati sisa lendir di kontolku deliza hanya bisa mengangguk
akupun menoleh kearah pak
rudi
aku: kau lihat kan pak
rudi, mulai hari ini istri mu yang cantik dan alim resmi menjadi boneka sex
ku..
sambil menikmati kontolku
dibersihkan deliza tak sengaja ku melihat di meja kecil dekat sofa sebuah
undangan pernikahan
ku baca undagan tersebut,
tertera nama kedua calon pengantin, Uchi Devina Dan Prayuda..
aku: apakah mba deliza
tau ini undangan siapa?
deliza: iya mas sarwono,
itu adalah undangan pernikahan uchi adik kandung mas rudi yang akan
dilaksanakan minggu depan.
mendengar perkataan
deliza terlintas lagi ide gila untuk membalasakan sakit hati ku kepada pak
rudi..
bersambung....
0 Response to "Cerita Jilboobs: Jam Pemberhenti Waktu - Part 7"
Post a Comment