Pov Deliza
triing..triing..triing..
bunyi alaram berdering diatas meja kecil sebelah tempat tidur membangunkan ku
di pagi ini.
ku lihat jarum jam
menunjukan angka 9
kulihat mas rudi masih
pulas dengan tidur nya di sebelahku.
melihat mas rudi yang
masih tertidur pulas tak tega rasanya aku membangunkan nya, karna hari ini juga
hari ku dan mas rudi sama sama libur kerja.
dengan masih sedikit
malas ku langkahkan kaki menuju dapur berniat memasak makanan untuk sarapan aku
dan mas rudi, karna biasanya setelah bangun pagi mas rudi selalu lapar dan
mencari makanan di dapur.
kulihat bahan bahan
makanan di dapur sudah banyak yang habis, dan aku bingung mau masak apa untuk
sarapan suamiku.
tapi untuk pergi belanja
ke pasar di pagi ini sangat malas rasanya, kalaupun sekarang kepasar nanti mas
rudi keburi bangun dan masakan belum siap.
dan aku berinisiatif
untuk memasak nasi goreng saja karna bahan bahan untuk memasak nasi goreng
kurasa cukup.
seperempat jam berkutat
di dapur akhirnya masakanku selesai juga dan berniat untuk membangunkan mas
rudi untuk sarapan.
ku buka pintu kamar,
ternyata mas rudi masih tertidur pulas.
melihat mas rudi masih
pulas ku urungkan niat membangunkan suamiku, hmm sebentar lagi mungkin bangun
pikir ku.
sambil menunggu mas rudi
bangun akupun mandi dan nonton diruang tv, tiba tiba pikiranku teringat akan
beberapa hari yang lalu. beberapa kali ada rasa aneh yang kurasakan pada tubuh
ini, entah apa yang terjadi membuatku sangat bingung.
sekali waktu di ruang
tamu sebelum berangkat kerja ketika menjelaskan masalah kartu atm kepada mas
sarwono tetangga komplek tiba tiba saja mulut ku terasa aneh, kerongkongan ku
agak terasa sakit dan serasa ada cairan lendir kental menempel di dalam dan
rasanya agak sedikit asin.
apa mungkin karna mangga
muda dengan taburan garam yang ku makan pada malam sebelum nya, karna dari
kecil memang hobiku nyemilin mangga muda seperti itu.
tapi yang lebih aneh nya
lagi ketika saat aku bekerja di bank setelah nya, tiba tiba saja vagina ku
basah dan serasa sebelum nya telah dimasuki kemaluan pria. lebih tepatnya yang
kurasakan saat itu sama setelah melayani suamiku di ranjang.
dan keanehan terjadi
bukan hanya pada tubuh ku
sewaktu beres beres di
meja kerja aku melihat ada yang aneh dengan papan nama yang terletak di atas
nya, sekeliling papan nama ku terlihat basah.
setelah melihat lebih
dekat lagi ternyata cairan itu seperti lendir kental bewarna putih.
ada yang sudah agak
mengering, tapi di sisi depan cairan itu terlihat menumpuk dan masih basah
menutupi setiap huruf namaku.
dengan penasaran akupun
menyentuh cairan yang menempel pada papan nama lau ku cium, alangkah kaget nya
diriku ketika mengetahui cairan apa ini, ternyata cairan yang menempel pada
papan nama ku seperti sperma laki laki yang bercampur lengan lendir dari
kemaluan wanita.
sungguh bingung rasanya
kalau di pikirkan, karna setiap pagi sebelum nasabah datang aku pasti
membersihkan meja kerja dengan kemoceng, begitupun dengan papan nama ku juga
tak pernah lupa kubersihkan.
karna tak ingin nanti di
lihat nasabah dengan cepat kubawa papan nama ke belakang dan memcuci nya di
kamar mandi bank.
sewaktu ingin mencuci
papan nama, aroma cairan sperma yang menempel kembali tercium oleh ku, entah
kenapa aroma tersebut membuat sahwat pada tubuh ku sedikit naik
ditambah lagi dengan rasa
aneh kelamin laki laki di vagina ku belum hilang sepenuhnya.
ah apa ini pikir ku,
kenapa aku bisa begini..
dengan memukul mukul
kepalaku akupun mencoba menghilangan pikiran kotor itu dan melanjutkan mencuci
papan nama sampai bersih dan menaruhnya kembali di atas meja.
ingin rasanya
kumenceritakan ke mas rudi tentang keanehan yang terjadi pada papan nama ku
namun lebih baik ku
urungkan karna nanti aku yakin mas rudi memikirkan yang macam macam dan aku
pasti di suruh berhenti kerja dari bank tersebut, karna aku hafal sekali watak
suamiku itu yang sedikit tempramen.
tiba tiba lamunanku
dibuyarkan oleh bunyi pintu yang terbuka..
ternyata mas rudi telah
bangun dari tidurnya.
setelah aku dan mas rudi
selesai mandi dan sarapan bersama kami pun bersantai di sofa ruang tv sambil
menonton berita berita yang di suguhkan salah satu stasiun tv swasta.
ku sandarkan kepalaku di
bahu mas rudi
deliza: pah rumah kita
terasa sepi ya pah, kapan ya tuhan ngizinan kita punya anak
rudi : sabar ma mungkin
tuhan punya rencana lain, kita kan masih berusaha untuk itu.
ya selama ini kami terus
berusaha untuk mendapatkan anak, setiap berhubungan intim mas rudi selalu
membuang air mani nya di dalam rahim ku agar nantinya aku bisa hamil.
namun selama tiga tahun
kami mencoba belum ada tanda tanda akan kehamilan ku
pernah dulu kami
berkonsultasi dan memeriksa ke dokter dan dokter menyarankan agar mas rudi
banyak banyak mengkonsumsi sayur toge karna menurut dokter sel sel air mani
dari mas rudi sedikit lemah.
namun setelah mengikuti
anjuran dokter aku pun tak kunjung hamil sampai sekarang.
ku tatap wajah mas rudi
yang lagi melihat kearah tv dan dia pun menoleh kearah ku sambil mengusap usap
rambutku yang tidak memakai jilbab.
jika adi rumah aku memang
sering tak memakai jilbab karena isinya hanya aku dan mas rudi, akan tetapi
jika ada tamu atau keluar rumah aku selalu menggunakan jilbab karna tidak mau
aurat ku dilihat laki laki selain suami ku.
rudi: gimana ma kita coba
bikin lagi? (sambil tersenyum mesum kearah istrinya)
deliza: ah papah bilang
aja pengen, pake modus
segala.. tadi malam kan
juga udah pa.. "sambil berkata lembut pada mas rudi"
malam tadi pun kami
mencoba kembali, mas rudi menggauliku di kasur kamar tidur
dan setelah menumpahkan
air mani nya di dalam rahimku mas rudi lansung ter tidur.
jika mau dibilang di
setiap kami bersetubuh mas rudi hanya memikirkan kepuasan nya sendiri, boleh di
katakan aku tak pernah merasakan kenikmatan seutuh nya jika digauli suamiku.
namun aku tak brani
protes kepada mas rudi karna aku takut nanti dia akan badmood dan juga aku tak
mau mencari perkara dalam rumah tangga ku dengan mas rudi.
biarlah aku yang selalu
memberi kepuasan kepada mas rudi, karna dalam ajaran agama ku tugas istri yang
solehah memang untuk melayani suami nya.
akupun tak pernah tergoda
kepada laki laki yang banyak menggoda ku di belakang mas rudi. banyak dari laki
laki yang menggoda mengombaliku dengan modus bilang kalau wajah ku mirip aktris
dian sastro, karna kuakui jika aku berkaca wajahku memang sedikit mirip dengan
aktris cantik itu.
mulai dari mata, hidung,
alis dan pipi memiliki kesamaan dengan dian satro.
dan dimanapun aku
berjalan selalu banyak mata laki laki yang memandang kearah wajah dan tubuh ku,
walaupun aku selalu menutupi tubuh ku dengan gamis dan jilbab yang agak sedikit
lebar menutupi dada.
namun karna dada ku yang
lumayan besar jilbab yang selalu kupakai tidak dapat sepenuhnya menyamarkan
bulatan payudara ini.
namun semua tak ku
hiraukan karna sejatinya aku hanya ingin menjadi istri yang solehan untuk mas
rudi, walaupun tubuhku tak pernah mendapat kepuasan dari suami, namun selalu ku
tepis pikiran aneh aneh itu dengan selalu rajin beribadah.
rudi: yaudah nantu malam
kita coba lagi ya, lagian besok kan juga hari minggu masih libur
deliza: iya pa nanti
malam kita coba lagi, mudah mudahan jadi ya pa.. tapi saratnya nanti siang papa
harus minum jus toge yang mama bikin ya pa, jangan sampe gak di minun lagi
rudi: rasanya jus nya ga
enak ma papa kurang suka
deliza: ya mau gimana
lagi pa kan demi kita punya anak "sambil mencubit lembut tangan mas
rudi"
rudi: iya iya ma
lalu mas rudi membalas
denyan mencubit hidung mancung ku.
lalu tiba tiba aku
mendengar bunyi beberapa kali ketukan dari pintu rumah, mas rudi pun menyuruhku
untuk melihat siapa yang datang.
akupun kekamar terlebih
dahulu untuk memasang jilbab sorong untuk menutupi rambut dan tonjolan dada ku,
karna aku hanya memakai daster yang berbahan tipis, jika dilihat dari depan
tonjolan payudaraku terlihat jelas.
setelah selesai barulah
ku berjalan kearah depan dan membuka pintu rumah.
ternyata di depan pintu
adalah mas sarwono tetangga komplek yang kemarin menanyakan masalah kartu atm
yang rusak.
sarwono: siang mba mba
deliza
deliza: iya siang mas
sarwono, ada apa ya mas "aku bertanya sopan"
sarwono: ada konto..
lalu aku terkejut tiba tiba
saja sudah berada di sofa ruang tamu dengan kedua tangan terikat dengan dasi
kerja milik suami ku, dan daster yang ku pakai terangkat sampai keatas payudara
ku yang sudah tidak memakai bra.
yang membuat ku lebih
terkejut lagi mas sarwono menindih ku dari atas, kedua tangan nya memegang erat
pergelangan kaki ku.
dan yang membuat ku
sangat shok mas sarwono mengoyang goyangkan pinggul nya di selangkanganku, yang
ternya dia mencoba menggesek gesekan alat kelamin nya di bibir vagina ku sambil
tersenyum menatap mata ku...
bersambung...
0 Response to "Cerita Jilboobs: Jam Pemberhenti Waktu - Part 5"
Post a Comment