Cerita Jilboobs: Jam Pemberhenti Waktu - Part 5

Pov Deliza


triing..triing..triing.. bunyi alaram berdering diatas meja kecil sebelah tempat tidur membangunkan ku di pagi ini.
ku lihat jarum jam menunjukan angka 9
kulihat mas rudi masih pulas dengan tidur nya di sebelahku.
melihat mas rudi yang masih tertidur pulas tak tega rasanya aku membangunkan nya, karna hari ini juga hari ku dan mas rudi sama sama libur kerja.
dengan masih sedikit malas ku langkahkan kaki menuju dapur berniat memasak makanan untuk sarapan aku dan mas rudi, karna biasanya setelah bangun pagi mas rudi selalu lapar dan mencari makanan di dapur.



kulihat bahan bahan makanan di dapur sudah banyak yang habis, dan aku bingung mau masak apa untuk sarapan suamiku.
tapi untuk pergi belanja ke pasar di pagi ini sangat malas rasanya, kalaupun sekarang kepasar nanti mas rudi keburi bangun dan masakan belum siap.
dan aku berinisiatif untuk memasak nasi goreng saja karna bahan bahan untuk memasak nasi goreng kurasa cukup.
seperempat jam berkutat di dapur akhirnya masakanku selesai juga dan berniat untuk membangunkan mas rudi untuk sarapan.
ku buka pintu kamar, ternyata mas rudi masih tertidur pulas.
melihat mas rudi masih pulas ku urungkan niat membangunkan suamiku, hmm sebentar lagi mungkin bangun pikir ku.
sambil menunggu mas rudi bangun akupun mandi dan nonton diruang tv, tiba tiba pikiranku teringat akan beberapa hari yang lalu. beberapa kali ada rasa aneh yang kurasakan pada tubuh ini, entah apa yang terjadi membuatku sangat bingung.
sekali waktu di ruang tamu sebelum berangkat kerja ketika menjelaskan masalah kartu atm kepada mas sarwono tetangga komplek tiba tiba saja mulut ku terasa aneh, kerongkongan ku agak terasa sakit dan serasa ada cairan lendir kental menempel di dalam dan rasanya agak sedikit asin.
apa mungkin karna mangga muda dengan taburan garam yang ku makan pada malam sebelum nya, karna dari kecil memang hobiku nyemilin mangga muda seperti itu.
tapi yang lebih aneh nya lagi ketika saat aku bekerja di bank setelah nya, tiba tiba saja vagina ku basah dan serasa sebelum nya telah dimasuki kemaluan pria. lebih tepatnya yang kurasakan saat itu sama setelah melayani suamiku di ranjang.
dan keanehan terjadi bukan hanya pada tubuh ku
sewaktu beres beres di meja kerja aku melihat ada yang aneh dengan papan nama yang terletak di atas nya, sekeliling papan nama ku terlihat basah.
setelah melihat lebih dekat lagi ternyata cairan itu seperti lendir kental bewarna putih.
ada yang sudah agak mengering, tapi di sisi depan cairan itu terlihat menumpuk dan masih basah menutupi setiap huruf namaku.
dengan penasaran akupun menyentuh cairan yang menempel pada papan nama lau ku cium, alangkah kaget nya diriku ketika mengetahui cairan apa ini, ternyata cairan yang menempel pada papan nama ku seperti sperma laki laki yang bercampur lengan lendir dari kemaluan wanita.
sungguh bingung rasanya kalau di pikirkan, karna setiap pagi sebelum nasabah datang aku pasti membersihkan meja kerja dengan kemoceng, begitupun dengan papan nama ku juga tak pernah lupa kubersihkan.
karna tak ingin nanti di lihat nasabah dengan cepat kubawa papan nama ke belakang dan memcuci nya di kamar mandi bank.
sewaktu ingin mencuci papan nama, aroma cairan sperma yang menempel kembali tercium oleh ku, entah kenapa aroma tersebut membuat sahwat pada tubuh ku sedikit naik
ditambah lagi dengan rasa aneh kelamin laki laki di vagina ku belum hilang sepenuhnya.
ah apa ini pikir ku, kenapa aku bisa begini..
dengan memukul mukul kepalaku akupun mencoba menghilangan pikiran kotor itu dan melanjutkan mencuci papan nama sampai bersih dan menaruhnya kembali di atas meja.
ingin rasanya kumenceritakan ke mas rudi tentang keanehan yang terjadi pada papan nama ku
namun lebih baik ku urungkan karna nanti aku yakin mas rudi memikirkan yang macam macam dan aku pasti di suruh berhenti kerja dari bank tersebut, karna aku hafal sekali watak suamiku itu yang sedikit tempramen.
tiba tiba lamunanku dibuyarkan oleh bunyi pintu yang terbuka..
ternyata mas rudi telah bangun dari tidurnya.
setelah aku dan mas rudi selesai mandi dan sarapan bersama kami pun bersantai di sofa ruang tv sambil menonton berita berita yang di suguhkan salah satu stasiun tv swasta.
ku sandarkan kepalaku di bahu mas rudi

deliza: pah rumah kita terasa sepi ya pah, kapan ya tuhan ngizinan kita punya anak

rudi : sabar ma mungkin tuhan punya rencana lain, kita kan masih berusaha untuk itu.

ya selama ini kami terus berusaha untuk mendapatkan anak, setiap berhubungan intim mas rudi selalu membuang air mani nya di dalam rahim ku agar nantinya aku bisa hamil.
namun selama tiga tahun kami mencoba belum ada tanda tanda akan kehamilan ku
pernah dulu kami berkonsultasi dan memeriksa ke dokter dan dokter menyarankan agar mas rudi banyak banyak mengkonsumsi sayur toge karna menurut dokter sel sel air mani dari mas rudi sedikit lemah.
namun setelah mengikuti anjuran dokter aku pun tak kunjung hamil sampai sekarang.
ku tatap wajah mas rudi yang lagi melihat kearah tv dan dia pun menoleh kearah ku sambil mengusap usap rambutku yang tidak memakai jilbab.
jika adi rumah aku memang sering tak memakai jilbab karena isinya hanya aku dan mas rudi, akan tetapi jika ada tamu atau keluar rumah aku selalu menggunakan jilbab karna tidak mau aurat ku dilihat laki laki selain suami ku.

rudi: gimana ma kita coba bikin lagi? (sambil tersenyum mesum kearah istrinya)

deliza: ah papah bilang aja pengen, pake modus
segala.. tadi malam kan juga udah pa.. "sambil berkata lembut pada mas rudi"

malam tadi pun kami mencoba kembali, mas rudi menggauliku di kasur kamar tidur
dan setelah menumpahkan air mani nya di dalam rahimku mas rudi lansung ter tidur.
jika mau dibilang di setiap kami bersetubuh mas rudi hanya memikirkan kepuasan nya sendiri, boleh di katakan aku tak pernah merasakan kenikmatan seutuh nya jika digauli suamiku.
namun aku tak brani protes kepada mas rudi karna aku takut nanti dia akan badmood dan juga aku tak mau mencari perkara dalam rumah tangga ku dengan mas rudi.
biarlah aku yang selalu memberi kepuasan kepada mas rudi, karna dalam ajaran agama ku tugas istri yang solehah memang untuk melayani suami nya.
akupun tak pernah tergoda kepada laki laki yang banyak menggoda ku di belakang mas rudi. banyak dari laki laki yang menggoda mengombaliku dengan modus bilang kalau wajah ku mirip aktris dian sastro, karna kuakui jika aku berkaca wajahku memang sedikit mirip dengan aktris cantik itu.
mulai dari mata, hidung, alis dan pipi memiliki kesamaan dengan dian satro.
dan dimanapun aku berjalan selalu banyak mata laki laki yang memandang kearah wajah dan tubuh ku, walaupun aku selalu menutupi tubuh ku dengan gamis dan jilbab yang agak sedikit lebar menutupi dada.
namun karna dada ku yang lumayan besar jilbab yang selalu kupakai tidak dapat sepenuhnya menyamarkan bulatan payudara ini.
namun semua tak ku hiraukan karna sejatinya aku hanya ingin menjadi istri yang solehan untuk mas rudi, walaupun tubuhku tak pernah mendapat kepuasan dari suami, namun selalu ku tepis pikiran aneh aneh itu dengan selalu rajin beribadah.

rudi: yaudah nantu malam kita coba lagi ya, lagian besok kan juga hari minggu masih libur

deliza: iya pa nanti malam kita coba lagi, mudah mudahan jadi ya pa.. tapi saratnya nanti siang papa harus minum jus toge yang mama bikin ya pa, jangan sampe gak di minun lagi

rudi: rasanya jus nya ga enak ma papa kurang suka

deliza: ya mau gimana lagi pa kan demi kita punya anak "sambil mencubit lembut tangan mas rudi"

rudi: iya iya ma

lalu mas rudi membalas denyan mencubit hidung mancung ku.

lalu tiba tiba aku mendengar bunyi beberapa kali ketukan dari pintu rumah, mas rudi pun menyuruhku untuk melihat siapa yang datang.
akupun kekamar terlebih dahulu untuk memasang jilbab sorong untuk menutupi rambut dan tonjolan dada ku, karna aku hanya memakai daster yang berbahan tipis, jika dilihat dari depan tonjolan payudaraku terlihat jelas.
setelah selesai barulah ku berjalan kearah depan dan membuka pintu rumah.

ternyata di depan pintu adalah mas sarwono tetangga komplek yang kemarin menanyakan masalah kartu atm yang rusak.

sarwono: siang mba mba deliza

deliza: iya siang mas sarwono, ada apa ya mas "aku bertanya sopan"

sarwono: ada konto..

lalu aku terkejut tiba tiba saja sudah berada di sofa ruang tamu dengan kedua tangan terikat dengan dasi kerja milik suami ku, dan daster yang ku pakai terangkat sampai keatas payudara ku yang sudah tidak memakai bra.
yang membuat ku lebih terkejut lagi mas sarwono menindih ku dari atas, kedua tangan nya memegang erat pergelangan kaki ku.
dan yang membuat ku sangat shok mas sarwono mengoyang goyangkan pinggul nya di selangkanganku, yang ternya dia mencoba menggesek gesekan alat kelamin nya di bibir vagina ku sambil tersenyum menatap mata ku...

bersambung...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cerita Jilboobs: Jam Pemberhenti Waktu - Part 5"

Post a Comment